Ketika saya hendak membuka akun Kompasiana pagi ini, Rabu 14 Februari 2024, saya kaget karena di halaman awal pencarian Google menampilkan sebuah kotak suara dengan secarik kertas yang akan dimasukkan ke dalam lubang di atasnya.
Saya katakan kaget, karena ternyata bukan ikon valentine day yang ditampilkan, tetapi ikon Pemilu 2024. Pembuat Google doodle tersebut, mengubah huruf "O" kedua pada kata "Google" menjadi kotak suara. Keren sekali!
Jika kita mengamati secara seksama, pada bagian depan kotak suara tersebut, terdapat bendera merah putih yang melambangkan identitas bangsa Indonesia.
Doodle kali ini, hanya memiliki tiga pilihan warna, yakni merah, putih, dan abu-abu muda -- perpaduan warna yang menyejukan hati.
Apakah doodle hari ini, berlaku di seluruh wilayah di dunia? Nampaknya tidak, doodle tersebut, hanya muncul di wilayah Indonesia saja yang memang sedang berpartisipasi dalam Pemilu secara serentak.
Jika pengguna internet mengklik ikon doodle tersebut, maka akan muncul semua artikel yang berkenaan dengan Pemilihan Umum (Pemilu) Indonesia 2024.
Sebenarnya, Pemilu sendiri, pertama kali diadakan pada 1995, yakni setelah maklumat wakil presiden Mohammad Hatta mendorong pembentukan partai-partai politik untuk persiapan rencana penyelenggara Pemilu pada 1946.
Namun, rencana tersebut, gagal dilaksanakan, oleh karena tidak ada undang-undang untuk mengatur penyelenggaraan Pemilu dan rendahnya stabilitas keamanan negara kala itu. Sehingga, Pemilu 1955 merupakan Pemilu nasional pertama untuk memilih anggota DPR dan anggota Konstituante.
Pada Pemilu 2024 hari ini, rakyat Indonesia akan memilih anggota DPR, DPD, DPRD, dan Presiden dan Wakil Presiden. Semoga kita memilih berdasarkan hati nurani kita, bukan karena dipengaruhi oleh "serangan fajar."
Selamat memilih untuk seluruh rakyat Indonesia, dan terima kasih untuk Google yang telah turut memeriahkan Pemilihan Umum Indonesia 2024!