Malam ini, Jumat (26/1/2024), sekitar pukul 19.30 WIB, kami tiba di kontrakan. Ketika istri hendak mengakses media sosialnya tiba-tiba tidak bisa keakses.
Dia sempat beberapa kali mematikan handphonenya dan menghidupkannya kembali, namun tidak terjadi apa-apa. Istri tetap tidak bisa mengakses media sosial.
Kami sempat berpikir mungkin sedang gangguan jaringan atau handphonenya mengalami gangguan. Karena itu, istri saya meletakan handphonenya di atas meja dan  melakukan aktivitas lain, sambil berharap terjadi mujizat.
Beberapa waktu kemudian (kami lupa persis pukul berapa tepatnya), jaringan Indosat istri kembali pulih. Ternyata gangguan sinyal ini tidak hanya dialami oleh istri saya, tetapi juga oleh warganet Indonesia.
Menurut laporan Kompas.tv, sejumlah warganet mengeluh sinyal Indosat eror malam ini. Kata kunci "Indosat" dan "gangguan" bahkan menjadi trending topic di media sosial X (dulunya Twitter) dengan lebih dari 13 ribu cuitan per pukul 21.00 WIB.
Mereka sempat bertanya-tanya apakah betul jaringan Indosat sedang mengalami gangguan. Indosat kemudian buka suara perihal ini. Dikutip dari akun Instagram giladiskon,
Kami informasikan bahwa malam ini sedang terjadi gangguan layanan data Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH), sedangkan layanan telepon dan SMS masih berjalan normal. Kami memohon maaf atas dampak gangguan yang dirasakan oleh pelanggan di wilayah tertentu. Kami sedang dalam proses percepatan penanganan gangguan tersebut dann hasilnya akan kami infokan segera.
Fenomena ini, menjadi bukti bahwa, masyarakat modern tidak bisa hidup tanpa jaringan internet. Internet telah menjadi sebuah kebutuhan pokok manusia modern saat ini, di samping makanan dan pakaian.
Sehingga, tanpa terkoneksi jaringan internet barang beberapa menit saja, kita seolah-olah tak berdaya. Apabila kita tak berdaya melepaskan handphone di tangan kita dan menghabiskan hampir seluruh waktu mengakses media sosial, hati-hati! Bisa jadi kita telah kecanduan internet.
Kecanduan internet telah dianggap sebagai gangguan mental, meskipun tidak diakui secara resmi. Kecanduan internet ini telah memengaruhi sebanyak 38% manusia di dunia.
Orang-orang yang mengalami kecanduan internet cenderung tidak bisa memprioritaskan mana tugas penting dan mana yang tidak penting dalam hidupnya.