Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Freelancer - Nomine Best in Opinion Kompasiana Awards 2024

Berbagi opini seputar Sustainable Development Goals (SDGs) terutama yang terpantau di Jakarta. Melalui opini yang dituangkan, saya mengajak pembaca untuk lebih memahami dan menyadari konsep keberlanjutan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Strategi Meningkatkan Minat Baca Siswa Melalui Perpustakaan Sekolah

11 Januari 2024   00:46 Diperbarui: 11 Januari 2024   01:26 1993
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi perpustakaan sekolah. (sumber gambar: pexels.com)

Liburan sekolah sudah usai. Waktunya para siswa menyambut ajaran baru! Di hari pertama masuk sekolah, sebagian dari para siswa mungkin merasa gabut.

Hal ini wajar, karena biasanya, di hari pertama masuk sekolah kegiatan belajar-mengajar belum diselenggarkan secara efektif. Bahkan, para guru kerap tidak berada di kelas seharian.

Mengatasi kondisi ini, sebagian siswa akan melakukan kegiatan-kegiatan lain di kelas seperti berkenalan dengan teman baru, mengobrol dengan teman lama, hingga bermain permainan di smartphone.

Kalau sudah mulai bosan, para siswa akan pergi ke kantin sekolah dan menghabiskan waktu sampai jam pulang sekolah. Ayo ngaku, siapa di antara pembaca Kompasiana yang pernah kayak gini dulu?

Padahal, ada satu tempat yang bisa dimanfaatkan siswa untuk mengisi waktu senggang di sekolah. Tempat itu adalah perpustakaan.

Pada umumnya, perpustakaan menyediakan beragam jenis bacaan seperti majalah, koran, dan buku. Keberadaan perpustakaan sekolah bertujuan untuk meningkatkan minat baca siswa.

Semakin sering siswa membaca buku di perpustakaan, maka semakin meningkat minat belajar siswa di sekolah pula.

Hal ini juga akan memberikan dampak positif bagi pengembangan pengalaman dan pengetahuan siswa secara lebih luas dan menyeluruh.

Meskipun setiap sekolah menyediakan perpustakaan sebagai wadah belajar untuk siswa, tidak bisa dipungkiri hanya sedikit siswa yang tertarik masuk ke dalam perpustakaan.

Mereka lebih tertarik menghabiskan waktu dengan bermain smartphone atau pergi ke kantin. Bagi sebagian siswa, membaca buku adalah kegiatan yang membosankan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun