Untuk menekan jumlah kasus Covid-19 varian baru di Indonesia perlu kerja sama antara Pemerintah dan masyarakat. Apabila ada kerja sama yang baik dari kedua belah pihak, virus Covid-19 varian baru tidak akan meningkat tinggi di Indonesia.
Rasanya, Indonesia belum lama pulih dari Covid-19. Kini, harus menghadapi kenyataan sebaran virus Covid-19 varian baru, yakni Eris atau dikenal dengan EG.5 dan EG.2. Virus varian baru ini diketahui masuk ke Indonesia pada bulan Maret 2023 lalu. Namun, kini tampak naik cukup signifikan di dunia, tidak terkecuali di Indonesia.
Dikutip dari laman Kompas.com, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (selanjutnya disingkat Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi, mengungkapkan kasus Covid-19 di Indonesia mengalami peningkatan karena adanya varian baru. Menurut beliau, varian baru yang dominan di Indonesia saat ini adalah varian Eris.
Ketua Satgas Covid-19 PB IDI, Erlina mengungkapkan kasus Covid-19 varian baru meningkat di RI menjadi 200 kasus di awal Desember 2023. Sementara itu, di negara-negara tetangga, seperti Singapura dan Malaysia kasus Covid-19 naik sangat signifikan.
Meskipun virus varian baru Eris ini masih di fase endemi, kita harus tetap berhati-hati. Kemenkes RI sudah menghimbau supaya masyarakat menerapkan protokol kesehatan, apalagi menjelang liburan Natal dan Tahun Baru. Sebaiknya, jangan berlibur dulu ke luar negeri, terutama ke Singapura dan Malaysia.
Beberapa antisipasi yang perlu Pemerintah dan masyarakat lakukan untuk menekan kasus Covid-19 varian baru di Indonesia antara lain sebagai berikut:
- Membuka kembali rumah sakit sebagai ruang isolasi bagi masyarakat yang terpapar virus subvarian baru Covid-19.
- Masyarakat perlu menerapkan pola hidup sehat seperti makan makanan yang bergisi, terutama menjelang akhir tahun 2023.
- Apabila masyarakat mengalami sakit dengan gejala seperti batuk keras, demam, kelelahan, sakit kepala, dan pilek, sebaiknya segera melakukan pemeriksaan ke klinik atau rumah sakit agar mendapat perawatan yang intensif.
- Masyarakat perlu mengikuti program faksinasi yang sudah disiapkan oleh Pemerintah.
- Terakhir, meskipun Presiden Jokowi sudah resmi mencabut status pendemi virus Covid-19 sejak 21 Juni kemarin, masyarakat dihimbau untuk selalu menggunakan masker. Saya dan istri sampai hari ini selalu menggunakan masker ketika berpergian. Memakai masker bagi kami sudah menjadi sebuah kebiasaan.
Sebagai kesimpulan, untuk menekan jumlah kasus Covid-19 varian baru di Indonesia perlu kerja sama antara Pemerintah dan masyarakat. Apabila ada kerja sama yang baik dari kedua belah pihak, maka virus Covid-19 varian baru tidak akan meningkat tinggi di Indonesia.
Indonesia sehat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H