Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Freelancer - Nomine Best in Opinion Kompasiana Awards 2024

Berbagi opini seputar Sustainable Development Goals (SDGs) terutama yang terpantau di Jakarta. Melalui opini yang dituangkan, saya mengajak pembaca untuk lebih memahami dan menyadari konsep keberlanjutan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Benteng Duurstede: Menelusuri Jejak Sejarah Bangsa Portugis dan Belanda di Pulau Saparua

6 Desember 2023   17:59 Diperbarui: 6 Desember 2023   22:20 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penampakan Benteng Duurstede bila dipotret dari bagian depan. (sumber gambar: www.idntimes.com)

Pattimura dan pasukannya pun terdesak sampai ke hutan. Hingga akhirnya, Pattimura ditangkap dan dihukum mati dengan cara digantung di benteng Nieuw Victoria (dulunya benteng Victoria), Ambon. Konon, sebelum dihukum gantung pada Desember 1817, Pattimura sempat ditawar oleh Belanda untuk bekerja sama, tapi ia menolaknya. Wah, salut ya untuk Pattimura yang memilih tidak berkhianat.

Itulah peristiwa kelam yang melatarbelakangi benteng Duurstede di Pulau Saparua, Maluku Tengah.

Bagaimana Bisa Sampai ke Benteng Duurstede?

Benteng Duurstede dibuka setiap hari mulai pukul 08.00 sampai 18.00 WIT, jadi para pengunjung/wisatawan dapat berkunjung dan belajar sejarah melalui peninggalan-peninggalan yang ada di dalam benteng. Bila anda datang dari arah pelabuhan Tulehu, Ambon, anda akan naik kapal atau speet boat ke pelabuhan Haria atau Porto. Dari situ, anda bisa naik ojek atau angkot ke arah kota Saparua, dengan waktu tempuh sekitar 25 menit.

Bagi yang naik ojek, bisa langsung turun di depan pintu Duurstede Park, namun yang naik angkot, anda akan turun terlebih dahulu di terminal Kota Saparua. Dari situ, anda bisa berjalan kaki atau naik ojek ke benteng Duurstede.

Oh ya, soal tempat tinggal, anda tak perlu khawatir, karena di Kota Saparua tersedia beberapa penginapan dengan layanan bintang 5. Tunggu apa lagi? ayok berkunjung ke Saparua - salah satu kota bersejarah yang terkenal di Indonesia.

Kesimpulan: Sebuah Saran Perbaikan

Sebagai situs bersejarah, patutlah pemerintah daerah Maluku Tengah, melalui Dinas Pariwiasata memberikan perhatian serius dalam mengelola benteng Duurstede. Mislanya, meningkatkan kualitas layanan di lokasi Benteng, dengan menyediakan loket tiket untuk pengunjung yang datang dan meningkatkan promosi melalui media sosial atau website resmi Dinas Pariwisata.

Di sekitar lokasi benteng perlu juga menyediakan kios-kios penjual makanan atau penjual cendera mata khas Maluku. Dan, yang tak kalah penting adalah selalu memperhatikan kebersihan lokasi benteng serta perawatan gedung-gedung dalam benteng, sehingga tetap terpelihara dengan baik.

Dengan demikian, akan menarik lebih banyak wisatawan, baik nasional maupun internasional. Untuk mencapai semua itu, tentu saja perlu kerja sama yang baik antara pemerintah Maluku Tengah dan masyarakat lokal Pulau Saparua.

Sekian dan moga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun