Hari ini, 28 November 2023, adalah hari ke-64 saya menulis cerita di Kompasiana, yang saya mulai pada 26 September 2023. Saya tidak menyangka bisa menulis setiap hari selama 64 hari.
Tadinya, saya pikir hanya sanggup menulis selama 30 hari berturut-turut. Eh, ternyata lebih dari 30 hari. Puji Tuhan!
Sekarang, menulis setiap hari di Kompasiana tak lagi menjadi beban. Bahkan, rasanya ada tugas rutin yang belum tuntas kalau saya belum menulis pada hari itu.
Niat menulis setiap hari, sebetulnya, muncul setelah saya mengikuti kelas A. S. Laksana pada 16 Agustus 2023. Awalnya, saya meniatkan menulis satu cerita setiap hari.
Namun, ternyata saya menulis lebih dari satu cerita setiap hari. Sehingga selama 64 hari ini, saya telah menulis 100 cerita di Kompasiana. Selamat untuk diri sendiri!
Selama 64 hari menulis di Kompasiana, ada 5 pelajaran berharga yang saya peroleh. 5 pelajaran itu diuraikan sebagai berikut.
- Pertama, menulis setiap hari di Kompasiana tak lagi menjadi beban. Sekarang, saya malah merasa ada yang kurang kalau belum menulis di hari itu. Saya sering kali duduk depan laptop dengan letih karena sibuk ngantor dan perjalanan antar-jemput istri seharian. Namun, keinginan untuk menjaga konsistensi sampai saat ini masih membakar semangat untuk menulis di Kompasiana.
- Kedua, menulis setiap hari di Kompasiana membuat saya lebih peka. Setiap hari saya mencoba merekam apa yang saya lihat, dengar, cium, kecap, dan raba dengan baik supaya dapat dituangkan ke dalam tulisan.
- Ketiga, menulis setiap hari di Kompasiana membuat saya punya banyak cerita. Cerita-cerita itu tidak hanya berasal dari masa kini, tetapi juga berasal dari masa lalu.
- Keempat, menulis setiap hari di Kompasiana membuat saya bahagia. Itu karena di Kompasiana, cerita saya dihargai oleh Kompasianer. Cerita saya juga dihargai oleh pengelola Kompasiana. Bahkan, tidak hanya itu, di Kompasiana, saya bisa berinteraksi dengan sesama Kompasianer. Jujur, saya merasa exited sekali menulis di Kompasiana. Makanya, saya bisa menulis lebih dari 1 artikel sehari.
- Kelima, menulis di Kompasiana melatih produktivitas saya. Sebelum kenal platform blog Kompasiana, saya tidak terlalu rajin menulis. Menulis hanya kadang-kadang saja. Tapi, semenjak saya kenal platform blog Kompasiana, saya semakin rajin menulis. Saya merasa semakin produktif. Yang ada di benak saya setiap kali bangun tidur adalah topik apa yang akan saya bahas hari ini. Kadang-kadang, ketika tidak sedang ada ide menulis, saya meminta ide dari istri saya. He-he. Beberapa artikel yang saya tulis di Kompasiana merupakan ide dari dia.
Lantas, apa sih rahasia menulis setiap hari di Kompasiana? Ada 3 rahasia dari saya, yaitu fokus, catat semua ide yang muncul, jangan terlalu banyak berpikir dan ingin sempurna.
- Pertama, fokus. Untuk bisa konsisten menulis setiap hari di Kompasiana anda harus fokus. Fokus menjadi hal penting bagi kita, karena kehidupan menghadirkan gangguan yang semakin banyak saat ini. Gangguan-gangguan itu bisa berupa pekerjaan, urusan keluarga, dan lain-lain, sehingga bisa membuat kita melenceng dari tujuan semula kita. Maka, yang bisa anda lakukan adalah menguasai diri anda, fokuslah pada tujuan anda.
- Kedua, catatlah semua ide yang muncul. Saya terbiasa mencatat semua ide yang muncul di benak saya, sekecil apa pun itu. Saya biasa menggunakan handphone saya untuk mencatat semua ide yang muncul.
- Ketiga, jangan terlalu banyak berpikir dan ingin sempurna. Saya tidak terlalu berpikir harus menyajikan tulisan yang sempurna bagi pembaca. Yang saya lakukan adalah saya menuangkan ide apa pun yang muncul di benak saya ke dalam tulisan. Nanti, setelah tulisan terwujud, baru saya tata ulang tulisan supaya lebih enak dibaca. Untuk melakukannya, saya menggunakan fitur "preview" di Kompasiana. Kadang-kadang, terlalu banyak berpikir membuat tulisan kita tidak jadi-jadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H