Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Freelancer - Nomine Best in Opinion Kompasiana Awards 2024

Berbagi opini seputar Sustainable Development Goals (SDGs) terutama yang terpantau di Jakarta. Melalui opini yang dituangkan, saya mengajak pembaca untuk lebih memahami dan menyadari konsep keberlanjutan.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Yuk Mari Intip Bagaimana Orang Tua Kita Dahulu Bertahan Hidup Tanpa Energi Listrik

7 November 2023   13:34 Diperbarui: 7 November 2023   13:41 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yuk Mari Intip Bagaimana Orang Tua Kita Dahulu Bertahan Hidup Tanpa Energi Listrik. (gambar: freepik.com)

Bisakah manusia modern hidup tanpa listrik? Rasanya sulit, ya! Pengalaman mati lampu pada 4 Agustus 2019 lalu di Pulau Jawa dan Bali membuktikan bahwa manusia di perkotaan seakan-akan tidak berdaya dan lumpuh tanpa listrik.

Hal ini karena aktivitas manusia di perkotaan sangat bergantung pada energi fosil. Meskipun demikian, bukan berarti bahwa kita tidak bisa hidup tanpa energi listrik.

Kita, sebenarnya, bisa hidup tanpa energi listrik. Hal ini sudah dibuktikan oleh orang tua kita zaman dahulu. Artikel ini akan membahas cara orang tua kita dahulu bertahan hidup tanpa energi listrik dan penerapannya dalam konteks kita masa kini.

1. Memasak Menggunakan Tungku

Saat saya masih duduk di bangku SD kelas 1 atau 2, saya dan keluarga (ayah, ibu, oma, dan opa) tinggal di dusun, jauh dari keramaian kota. Setiap hari saya melihat bagaimana orang tua, oma dan opa saya memasak menggunakan kayu api di tungku.

Kadang-kadang, saya dan adik saya ditugaskan untuk mengambil kayu bakar di sekitar rumah. Biasanya, pada musim kemarau orang tua saya akan mengumpulkan kayu bakar yang banyak. Tujuannya, agar ketika musim hujan tiba, stok kayu bakarnya tersedia.

Sekarang, orang tua saya sudah beralih menggunakan kompor dengan bahan bakar minyak tanah. Kok nggak pakai tabung gas elpiji?

Di Saparua, Maluku Tengah, tabung gas elpiji masih langka. Sehingga, masyarakat Pulau Saparua masih mengandalkan tungku dan kompor berbahan bakar minyak tanah untuk memasak.

Pemanfaatan kayu bakar untuk memasak termasuk hemat energi dan alami. Setelah memasak, apinya langsung dipadamkan. Ketika diperlukan lagi baru mamasang perapian.

2. Lampu Minyak (Lentera) untuk Penerangan dalam Rumah

Jarak dari kota ke dusun kami sekitar 2 km. Cukup jauh. Sehingga, kalau memasang tiang dan kabel listrik akan memakan biaya yang sangat besar.

Maka, satu-satunya solusi untuk penerangan dalam rumah adalah lampu minyak (lentera). Lampu minyak bisa dibeli di toko atau dirancang sendiri menggunakan kaleng bekas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun