Selama 5 tahun merantau di Malang, saya sering makan bakso khas Malang. Ketika merantau ke Jakarta, saya juga makan bakso Malang, tapi nggak sering seperti masih di Malang.
Wah, ternyata bakso Malang ada di mana-mana, ya. Kalau di kota kalian ada bakso khas Malang nggak?
Belakangan, saya baru tahu kalau Malang juga punya makanan enak selain bakso, yakni sempol ayam. Lucunya, saya baru tahu makanan ini ketika merantau ke Jakarta.
Makanan yang berasal dari Desa Sempol, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang ini bisa dibilang sebagai "saudaranya" cilok. Umumnya, makanan ini biasa dijajakan di pinggir jalan.
Kalau di Meruya Utara, sempol ayam khas Malang bisa kalian temui di Jl. H. Lebar, Meruya Utara, Kembangan. Persis depan Indomaret.
Tadi, saya sengaja mampir untuk beli 14 tusuk. Oh ya, per tusuknya Rp 1000. Murah banget. Kalau di kota kalian berapa harganya?
Mas Heru, si penjual, mengaku ke saya kalau per harinya sempol ayam bisa terjual sekitar 350 sampai 450 tusuk. Dalam sebulan dia bisa meraup keuntungan sekitar 7 sampai 8 juta. Wow!
Dia bercerita kalau langganannya saat ini cukup banyak. Padahal, dia baru mulai usahanya sekitar 6 bulan.
Dari tadi kami mengobrol, sudah sekitar 5 atau 6 orang langganannya yang datang beli. Sebelum saya pamit pulang, dia masih sempat mendatangkan 100 tusuk lagi. Wah, semoga dagangannya laris-manis ya, Mas Heru!
Setelah pulang ke rumah, saya ajak istri untuk makan sempol ayamnya. Rasanya gimana? Enak banget. Pantas disukai oleh banyak orang.