Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Freelancer - Nomine Best in Opinion Kompasiana Awards 2024

Berbagi opini seputar Sustainable Development Goals (SDGs) terutama yang terpantau di Jakarta. Melalui opini yang dituangkan, saya mengajak pembaca untuk lebih memahami dan menyadari konsep keberlanjutan.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Bagaimana Pengalaman Saya Menulis Buku Pakai Teknologi Artificial Intelligence?

30 Oktober 2023   13:51 Diperbarui: 30 Oktober 2023   14:01 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Buku yang berjudul Bedtime Stories: Short and Sweet, For a Good Night's Sleep dengan ketebalan 27 halaman ini berhasil dijual di Kindle Amazon - sebuah industri rumahan bagi para novelis yang ingin menerbitkan bukunya secara mandiri.

Ia hanya memasukkan perintah untuk menulis cerita pengantar tidur tentang lumba-lumba merah muda yang mengajari anak-anak tentang kejujuran.

Meskipun cuma terjual sekitar 12 eksemplar, namun banyak pembaca yang menilai kalau buku tersebut layak mendapatkan lima bintang dan memuji karakter pada buku tersebut.

Kalau Schickler dan Banc menulis buku menggunakan AI dalam kurun waktu kurang dari sehari, saya menulis sekitar dua pekan. Mungkin, kalian bertanya, kok lama? Padahal menulis menggunakan AI.

Iya, agak lama karena tidak semua bahan dalam buku itu saya peroleh dengan bantuan AI. AI hanya membantu saya dalam menyusun kerangka awal serta sinopsis buku, selanjutnya saya yang mencari bahan materi dan mengembangkan bab demi bab buku tersebut.

Meskipun buku saya itu masih dalam proses terbit, saya merasakan manfaat yang besar menulis buku menggunakan teknologi AI.

Salah satunya, waktu menulis jadi lebih cepat dari biasanya. Biasanya, saya menulis buku (tanpa ChatGPT) dalam kurun waktu 5 bulan, kadang kebih.

Selain itu, ide dasar yang diberikan oleh AI sangat unik dan kreatif, sehingga membuat saya bersemangat untuk menulis dan menyelesaikannya.

Namun demikian, yang harus senantiasa diingat oleh seorang penulis ketika menggunakan AI adalah etika dan transparansi. Kita harus menjunjung tinggi etika dan transparansi. Ini adalah kunci dalam penggunaan AI dalam dunia tulis-menulis.

Bagaimana, kalian tertarik untuk mencobanya? Semoga berhasil!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun