Sejak tergabung di Kompasiana pada 26 September 2023 lalu, saya menjadi pembaca aktif tulisan kawan-kawan Kompasianer, entah yang berlabel Pilihan, Headline, maupun yang tidak berlabel sekalipun.
Kalau tulisan itu dirasa bermanfaat bagi saya, biasanya, saya akan memberikan penilaian dan komentar. Hal ini saya lakukan dengan tujuan mensupport Kompasianers yang telah berjerih lelah menulis.
Namun, satu hal yang saya sangat sayangkan adalah, seringkali, tulisan-tulisan itu banyak typonya. Tidak hanya dari Kompasianer junior, tetapi juga dari Kompasianer senior.
Fenomena ini menunjukkan kalau Kompasianer belum sepenuhnya melakukan swasunting tulisan sendiri.
Apa itu swasunting? Swasunting (self-edting) adalah proses mandiri yang dilakukan oleh penulis untuk memperbaiki karya tulisnya.
Memang sih, proses penyuntingan adalah tugas utama tim editor Kompasiana, tetapi tidak salah juga bila kita melakukan swasunting tulisan sendiri.
Ada keuntungan lho dari melakukan swasunting ini. Apa?
Pertama, dengan melakukan swasunting, kita berupaya meminimalkan kesalahan yang terdapat dalam tulisan sendiri. Seperti kesalahaan ejaan, pengalimatan, hingga pemilihan diksi.
Kedua, dengan melakukan swasunting, dapat meningkatkan kualitas tulisan sendiri.
Ketiga, dengan melakukan swasunting, dapat membantu meringankan beban tim editor Kompasiana.
