Pada tingkat saat ini, emisi global dengan cepat meningkatkan konsentrasi CO2 di atmosfer kita, menyebabkan perubahan iklim lebih lanjut dan dampak yang semakin parah. Berdasarkan data dari Bank Dunia, Indonesia masuk 10 besar penghasil emisi karbon global. Jumlah karbon yang dihasilkan Indonesia sepanjang tahun 2020 sebesar 563 juta ton setara dengan 0,47% jumlah karbon global.
Sumber : Bank Dunia
“Pada tahun 2022, kebutuhan listrik di Indonesia telah mencapai 1.172 kWh/kapita dan akan terus naik seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang ditargetkan mencapai 5,3% di tahun 2023. Untuk itu, diperlukan penambahan kapasitas pembangkit yang berasal dari energi baru terbarukan (EBT). Sebagaimana komitmen Indonesia untuk berkontribusi dalam penurunan emisi sektor energi sebesar 358 juta ton CO2 di tahun 2030,” tutur Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Dadan Kusdiana, pada seminar Indonesia Economic Outlook 2023.
Dalam fokus Presidensi G20 pada tahun 2022 di Indonesia, salah satunya menitikberatkan pada program Net Zero Emission. Indonesia sebagai salah satu negara penyumbang emisi karbon terbesar di dunia, perlu menggunakan ilmu pengetahun sebagai landasan pengambilan keputusan, dengan bertekad mengurangi emisi karbon.
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Divisi Bogasari Flour Mills Surabaya merupakan industri tepung terigu terkemuka di Indonesia. Dalam kesehariannya PT. ISM Bogasari Flour Mills Surabaya ikut serta menyumbang emisi karbon, melalui aktifitas produksi menggunakan energi listrik yang bersumber dari PLT-non EBT serta penggunaan refrigerant pada area Pellet Silo. Dalam Konferensi Paris 2015 yang berfokus pada Climate Change. Salah satu poin yang dibahas terkait pengendalian temperature bumi. Dimana peran energi listrik memberikan dampak dalam penggunaanya karena menghasilkan panas, yang salah satunya adalah akibat utilisasi mesin yang menggunakan refrigerant.
Untuk menyukseskan program Net Zero Emission, PT. ISM Bogasari Flour Mills rutin aktif dalam berinovasi. Dengan mengikuti kegiatan Continuous Improvement, Kelompok Kerja Mutu (KKM) Celcius membawa misi mengurangi emisi karbon dan penggunaan refrigerant pada proses produksi penyimpanan Pellet di dalam Silo. Selain bertujuan mengurangi emisi karbon, kegiatan Konvensi KKM tiap tahunnya juga selalu melahirkan ide - ide inovatif dari para karyawan dengan beragam tema yang diusung dengan tujuan mencapai sikap kerja yang produktif, aman, nyaman, efektif dan efisien.
Tim KKM Celcius melakukan inovasi di area Pellet Silo yang selaras dengan program pemerintah Net Zero Emission, menurunkan rasio konsumsi listrik penggunaan cooling unit pada aktifitas 1st cooling stage di Pellet Silo. Dari inovasi tersebut, juga sesuai dengan Dokumen Aspek dan Dampak Lingkungan Perusahaan dan Regulasi Pemerintah (Per Pres RI 92/2015 dan PP RI No. 70 th 2009) terkait konsumsi listrik dan penggunaan refrigerant.
“Improvement yang kami lakukan adalah memodifikasi hopper jalur transfer penerimaan pellet dengan diberikan suntikan pipa cooling unit yang dialiri udara dingin dari mesin cooling unit, bertujuan untuk mendinginkan produk dengan dimensi ruang yang lebih kecil, sehingga pellet sudah mencapai suhu yang lebih dingin sebelum disimpan dan didinginkan lagi di Silo. Menambahkan sensor temperatur pada hopper untuk menjaga suhu pellet secara realtime pada angka yang sudah ditentukan. Serta menambahkan prosedur operasional mesin cooling unit dengan parameter suhu di Hopper dan Silo,” ujar Miftaqul Huda selaku Ketua KKM Celcius.
Pengerjaan Improvement ini membutuhkan waktu hampir satu tahun, dimulai dari pengumpulan dan analisis data pada bulan November 2022 hinga pengerjaan selesai pada bulan September 2023, sampai dilakukannya standarisasi. “Dari inovasi tersebut, emisi karbon yang dapat ditekan adalah sebesar 59,9 ton CO2 eq/tahun. Dari segi profitabilitas juga meningkat sebesar 404 juta/tahun.” ujar Noftio Fernando selaku Section Head Pellet Silo.
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Divisi Bogasari Flour Mills Surabaya akan terus berkomitmen dalam mendukung program pemerintah Net Zero Emission, selalu menggaungkan Konservasi Energi Listrik. Dengan terus melahirkan inovasi - inovasi dan ikut andil dalam membangun gizi bangsa, menuju Indonesia Emas 2045.