Mohon tunggu...
Billy Jonathan
Billy Jonathan Mohon Tunggu... Guru - Hallo

“A little Consideration, a little Thought for Others, makes all the difference.”

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tingkat Kebutuhan Hidup Menurut Maslow

13 November 2021   00:46 Diperbarui: 13 November 2021   01:14 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Abraham Harold Maslow atau yang lebih dikenal dengan Maslow lahir pada 1 April 1908 meninggal pada  8 Juni 1970. Maslow merupakan  psikolog terkenal dari Amerika yang menjadi pencetus aliran psikologi humanistik. Teorinya yang paling dikenal yaitu tentang Hierarchy of Needs atau hierarki kebutuhan manusia. Hierarki kebutuhan manusia merupakan yang berhubungan dengan lima kategori kebutuhan dasar manusia yang digambarkan dalam bentuk piramida ke atas.

Berikut lima pembagian dalam hierarki kebutuhan manusia, yaitu:

  • Kebutuhan Fisiologis
    Kebutuhan dasar yang paling utama ialah kebutuhan yang menyangkut Fisiologis dimana kebutuhan ini mencakup kebutuhan makan, minum, tidur, bernapas dan hal-hal yang menyangkut keperluan biologis. Kebutuhan ini adalah kebutuhan yang harus dipenuhi setiap hari atau waktu agar manusia bisa bertahan hidup. Jadi, kebutuhan ini harus terlebih dahulu dipenuhi sebelum masuk kepada tingkat kebutuhan selanjutnya.

  • Kebutuhan Akan Rasa Aman
    Kebutuhan yang selanjutnya adalah kebutuhan akan keamanan dan kenyamanan. Hal ini menyangkut perasaan atau emosi yang dirasakan ketika memperoleh jaminan perlindungan dari berbagai hal seperti ancaman penjahat, penyakit, bencana alam, kemiskinan, dan lain lain. Terpenuhinya akan kebutuhan rasa aman dalam hal-hal tersebut mempengaruhi kestabilan emosi seseorang.                
              
  • Kebutuhan Akan Rasa Memiliki dan Kasih Sayang
    Apabila kebutuhan fisiologis dan emosional sudah terpenuhi maka kebutuhannya akan naik kepada tingkat kebutuhan selanjutnya. Kebutuhan pada tingkat ini terkait dengan kebutuhan sosial atau interaksi dengan manusia lainnya. Contohnya manusia tidak dapat hidup sendiri dan untuk dirinya sendiri, manusia memerlukan kehadiran orang lain untuk merasa memiliki dan dimiliki. Melalui interaksi dengan orang lain khususnya kerabat, teman dekat atau kekasih, manusia akan menumbuhkan dan mengembangkan rasa memiliki dan kasih sayang antara satu dengan yang lain.

  • Kebutuhan Akan Penghargaan
    Kebutuhan yang selanjutnya terkait dengan harga diri. Setiap manusia yang sudah memenuhi tiga kebutuhan sebelumnya akan membutuhkan rasa dihargai oleh orang lain, melalui pujian, ketenaran, prestise yang membuatnya diakui dan dihargai oleh orang lain. Maslow menjelaskan bahwa kebutuhan akan penghargaan terbagi menjadi 2 tingkat, yakni tingkat rendah dan tinggi. Tingkat rendah berhubungan dengan kebutuhan untuk dihargai oleh orang lain dan diakui keberadaannya sebagai individu yang berharga. Sedangkan tingkat tinggi ialah terkait dengan ego dimana seseorang ingin diakui atas kemampuan ataupun prestasi yang sudah diperolehnya melalui ketenaran, pujian dan lain lain.

  • Kebutuhan Akan Aktualisasi Diri
    Kebutuhan ini berada dalam tingkatan yang paling atas. Aktualisasi diri merupakan tingkat kebutuhan dimana seorang manusia untuk mengembangkan dan memaksimalkan potensi atau talenta yang ada dalam dirinya melalui pendidikan, pelatihan, seminar,  pengembangan bakat dan lain-lain. Untuk mendukung pengembangan diri menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Jadi, berdasarkan teori Maslow ini dapat disimpulkan bahwa peningkatan kebutuhan hidup manusia dari tingkat dasar ke tingkat tinggi harus didukung juga dengan peningkatan taraf hidup. Contohnya seseorang yang taraf hidupnya  rendah dimana untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti makan dan minum (Kebutuhan Fisiologis) masih belum maksimal maka ia akan sulit untuk naik ke  tingkat kebutuhan berikutnya yaitu Kebutuhan Akan Rasa Aman seperti memikirkan layanan Kesehatan yang bagus.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun