Banjarmasin, Senin 27/02/2023Â
Mahasiswa Geografi Universitas Lambung Mangkurat melakukan kegiatan praktikum pengukuran Lahan di Kawasan Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin selama satu hari. Pelaksanaan Praktikum tersebut merupakan pemenuhan SKS yang ditempuh oleh mahasiswa ULM. Tujuan praktikum dilaksanakan adalah untuk memberikan sarana dan tempat pengembangan keahlian dan ketrampilan para mahasiswa di bidang pengukuran lahan.
Kelompok 6 Program Studi Geografi Universitas Lambung Mangkurat, melakukan pengukuran lahan di kawasan Kedai Mandiri Open Space Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin. Pengukuran dilakukan melalui dua tahap yakni: melakukan pengukuran secara langsung  dan tidak langsung.
1. Pengukuran secara langsung
Pengukuran ini dilakukan secara langsung dilokasi menggunakan alat berupa meteran. Pengukuran dimulai dari setiap sudut lokasi, kemudian setiap sisinya dilakukan pengukuran menggunakan alat meteran tersebut. Setelah pengukuran dilakukan kemudian mulailah menghitung luas dari lokasi tersebut. Setelah itu dapat diketahui luas area lahan bangunan yang memiliki luas sebesar 30m2.
2. Pengukuran Secara Tidak Langsung
Pengukuran ini dilakukan menggunakan aplikasi Google Earth dan tidak menggunakan metode pengukuran secara langsung. Â Pengukuran ini sama dengan pengukuran secara langsung namun, perbedaan pengukuran ini tidak perlu menggunakan meteran dan tanpa perlu ke lapangan. Cara pengukuran dilakukan dengan menitik setiap sudut bangunan, sehingga akan terdapatlah luas dari area bangunan tersebut. Luas yang dimiliki sekitar 25m2.
Setelah Praktikum dilakukan, maka Kelompok 6 Geografi Universitas Lambung Mangkurat menarik kesimpulan bahwa ada terjadinya distorsi antara pengukuran secara langsung dan tidak langsung. Pengukuran secara langsung dirasa lebih akurat dibandingkan melalui aplikasi "Google Earth". Pengukuran yang dilakukan secara langsung  di lokasi memiliki panjang 6m sedangkan pada pengukuran secara tidak langsung memiliki panjang 5m. Hal ini dikarenakan data pada "Google Earth" kurang akurat dan tidak adanya pembaharuan data pada aplikasi tersebut sehingga terjadinya distorsi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H