Hewan sebagai uji untuk obat, di Indonesia disebut juga uji praklinik. Uji ini dilakukan agar mengurangi resiko saat dilakukan pada manusia. Efek samping dari dosis yang diberikan harus ditanggung oleh hewan demi menyelamatkan manusia. Namun hewan yang diuji harus menanggung derita dari berbagai jenis zat dan produk obat yang diuji hewan tersebut juga diperlakukan secara tidak layak. Banyak hewan yang kebutuhan nutrisinya.Â
Padahal hewan sudah banyak memberikan kontivusi yang sangat penting bagi manusia. Seabaiknya animal testing dikurangi bahkan dihentikan. Karena bisa membuat punah suatu hewan jika dilakukan terus menerus. Uji coba terhadap binatang itu adalah tindakan yang kejam dan tidak manusiawi. Menurut Humane Society International, hewan hewan yang digunakan dalam ekperimen biasanya dikenakan makan  secara paksa, inhalasi paksa, kekurangan makanan dan air.Â
Uji coba hewan lebih mahal daripada metode alternative dan hanya mebuang buang penelitian pemeritah. Humane Society International telah membandingkan berbagai tes hewan dengan rekan in vitro mereka. Sebuah organisasi pendidikan Foundation For Biomedical Research, organisasi ini mengklaim bahwa menurunnya hewan uji disebabkan oleh masyarakat pemerhati hak hal hewan.Â
Dr John Pippin dari Physicians' Committee For Respnsible Medicine berpendapat bahwa "Penggunaan hewan untuk menguji obat manusia adalah paradigm yang salahdan dipertahankan selama puluhan tahun. Dari sekian banyak obat yang terbukti manjur pada hewan, 90 persen gagal ketika diujikan pada manusia," ungkapnya seperti dikutip dari ABC News, Jumat (15/4/2011). Uji coba pada hewan itu belum tentu cocok digunakan untuk manusia. Anatomi, metabolisme dan sel hewan dengan manusia tidak sama.Â
Menurut Neurologist Aysha Akhtar, MD, MPH, lebih dari 100 jenis obat yang sudah diujikan pada hewan rupanya tidak efektif digunakan pada manusia. Lebih dari 85 jenis vaksin HIV yang sudah diujikan pada hewan tidak bisa digunakan oleh manusia.
Kesimpulan yang dapat diambil dalam artikel ini adalah saya tidak setuju hewan digunakan sebagai bahan uji coba obat khusunya pengujian virus HIV AIDS pada simpanse karena sel yang ada dalam hewan dengan manusia tidak sama.Â
Dengan mengurangi hewan sebagai bahan percobaan kita juga dapat menjaga hewan dari kepunahan dan dapat menstabilkan ekosistem di dalam lingkungan. Dan menggunakan hewan sebagai uji coba obat adalah tindakan yang tidak lazim.
Sumber :