[caption id="attachment_309972" align="aligncenter" width="471" caption="Presiden SBY Dipakaikan Pakaian Adat Karo (karodalnet.blogspot.com)"][/caption]
Malem Ukur Ginting (MU Ginting) salah seorang aktivis Karo yang kini tinggal di Swedia pernah menulis bahwa Batak ternyata bukan suku, tapi organisasi (Baca: Batak Sebagai Organisasi dan Strategi). Dalam hal ini MU Ginting berkesimpulan bahwa Batak merupakan organisasi yang dibentuk dalam upaya untuk menjalankan satu strategi.
Baru-baru ini di Facebook muncul satu grup, yaitu PESTA BANGSO BATAK. Dari keterangan yang dapat dibaca di grup Facebook tersebut, disebutkan bahwa dalam waktu dekat, yaitu tepatnya pada Senin 7 Juli 2014 mendatang akan diadakan acara yang dinamakan Pesta Bangso Batak. Menurut rencananya, kegiatan ini akan dilaksanakan di Stadion Teladan, Medan. Belakangan diketahui bahwa acara Pesta Bangso Batak sendiri digagas oleh beberapa pemuda-pemuda Toba (Batak), tetapi mengklaim bahwa Suku Karo juga turut menjadi peserta dalam acara ini.
Mengingat selama ini kebanyakan masyarakat Karo sangat tidak nyaman disebut sebagai bagian dari Batak, sehingga muncul reaksi dari beberapa Pemuda Karo mempertanyakan keikutsertaan Suku Karo dalam pelaksanaan kegiatan tersebut melalui grup Facebook Pesta Bangso Batak. Beberapa poin pertanyaan yang dipertanyakan, diantara adalah mengenai siapa sajakah orang Karo yang turut serta mengagas acara tersebut, sekaligus beberapa Pemuda Karo juga menyampaikan pendapat bahwa mereka sangat tidak nyaman disebut sebagai bagian dari Suku Batak.
Belakangan, para pengagas Pesta Bangso Batak sendiri tidak dapat menyebutkan nama orang-orang Karo yang turut serta mendukung kegiataan tersebut. Bahkan lebih ironisnya lagi, para Pemuda Karo yang turut mempertanyakan keikutsertaan Suku Karo di Pesta Bangso Batak, dituding pula sebagai perusuh. Lebih parahnya lagi, beberapa pertanyaan yang sempat ditulis Pemuda Karo di grup Pesta Bangso Batak juga turut dihapus, bahkan beberapa Pemuda Karo juga turut dikeluarkan dari grup bersangkutan.
Dari perbuatan semena-mena yang dilakukan pihak Pesta Bangso Batak terhadap Pemuda Karo, bekalangan mengemuka pendapat dari pihak masyarakat Karo bahwa keberadaan kegiatan ini ternyata hanya bertujuan untuk "menjual" nama Karo demi kepentingan orang-orang Toba (Batak) belaka.
"Orang Batak hanya ingin menjual nama Suku Karo untuk kepentingan kaumnya. Mereka sebenarnya tidak pernah mau mendengarkan aspirasi yang disampaikan oleh warga Karo," demikian ditulis oleh seorang merga Sembiring kepada penulis melalui pesan Facebook.
Mengingat beberapa Pemuda Karo yang mencoba mengklarifikasi tentang kegiatan Pesta Bangso Batak yang mengikutsertakan Suku Karo di dalamnya telah dikeluargan dari grup Pesta Bangso Batak di Facebook, maka pesan yang disampaikan Sembiring memang ada benarnya juga. Meski demikian hingga saat ini belum diketahui secara pasti apa sebenarnya tujuan dari kegiatan tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H