Berikut adalah kabar menyedihkan terkait keberadaan para pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung yang mengemuka disitus jejaring sosial. Kabar ini sendiri disebut-sebut disampaikan oleh Pdt. Agustinus Purba yang menjabat sebagai Koordinator Posko Penanganan Pengungsi Erupsi Gunung Sinabung.
Salam sejahtera untuk semua sahabat pemerhati Sinabung !!!
Melihat situasi terkini keadaan pengungsi Sinabung 15.800 jiwa, kami ingin menyampaikan :
1. Masyarakat Desa Perbaji yang sudah diperbolehkan pulang pada tanggal 3 Juni 2014 tidak dibekali kebutuhan dasar untuk kesediaan makan mereka, dan tanggal 6 Juni masyarakat mendatangi langsung dinas sosial untuk meminta beras dan diberikan beras bulog dengan ongkos yang akan dibayar kemudian oleh masyarakat Rp.170/kg.
2. Masyarakat dari sembilan desa yang sebenarnya sudah bisa pulang menolak untuk pulang karena rumah mereka tidak layak huni lagi dan pada umumnya belum ada tanda-tanda untuk perbaikan.
3. Pada umumnya pengungsi mencari pekerjaan sebagai buruh tani dan pekerjaan lain untuk membiayai sekolah anak-anak mereka.
4. Masyarakat tiga desa yang harus direlokasi sampai hari ini belum mendapat kejelasan dan kepastian tentang keberlangsungan hidup mereka
5. Sebagai pengelola dua belas posko GBKP, kami sangat menyesalkan kekurangan bahkan tidak tersedianya beras dan lauk pauk untuk kebutuhan pengungsi dan lebih tragis lagi pada tangal 6 Juni 2014 tim kesehatan ditarik dari pos-pos pengungsian.
6. Setelah BNPB menarik diri dan menyerahkan dana operasional ke PemProvsu pada tanggal 24 Mei 2014 belum terlihat upaya konkrit dari pihak terkait untuk menangani
pengungsi lebih serius.
7. Dari situasi ini kami melihat bahwa:
a. Dialog dengan setiap stake holders yang bertanggungjawab atas penanganan bencana ini adalah "klise" dan "omongan manis"