Mohon tunggu...
Billa Safira
Billa Safira Mohon Tunggu... Jurnalis - Pelajar

@billasafira_

Selanjutnya

Tutup

Nature

Cukup Sekali

3 Februari 2020   18:49 Diperbarui: 3 Februari 2020   18:48 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Selasa sore pada tanggal 31 Desember 2019, Saya dan kaka saya melihat salah satu media sosial di ponsel kaka saya. Kita hanya bercanda ria seperti biasanya memainkan ponsel untuk berfoto-foto. Saat itu, hujan turun sangat deras diluar rumah.

Tak lama dari itu setelah kita berdua selesai memainkan ponsel, kita dikagetkan dengan kabar yang saat itu langsung menjadi trending topik di daerah kami.

Hujan deras sudah mulai mereda. Ayah saya langsung bergegas pergi untuk memperbaiki kolam ikan yang hancur akibat volume air yang sangat besar. Tidak hanya ayah saya tetapi warga sekitar dan warga lainnya pun berhamburan untuk melihat kondisi pada saat itu.

Jalan pun tertutup oleh luapan air yang sangat besar sesaat hujan deras yang mengguyur daerah kami sejak selasa sore itu. Aktivitas jalan terganggu dan membuat pengguna jalan alternatif tersebut kebingungan karena di beberapa titik yang biasa dilaluinya rusak dan ambruk.

Bapak Bupati langsung turun tangan ke tempat kejadian peristiwa dan memberikan klarifikasi tentang fenomena alam yang terjadi  sampai-sampai menutup akses jalan alternatif tersebut. 

Pembicaraan yang saya tangkap dari klarifikasi itu, ia berbicara "Bahkan yang tidak mengerti itu menyalahkan Bupati, padahal Bupati tidak pernah ada banjir ketika tidak ada proyek KCIC. Bahkan jika ini tidak dibereskan dan malam ini orang KCIC harus datang, jika tidak datang proyek ini harus dihentikan" video ini sempat menjadi viral di media sosial.

Dalam benakku berbicara, underpass ini, akses jalan alternatif yang sering kali orang lalui dari mana-mana. Jalur keluar masuk yang terpisah dan luas, tetapi gorong-gorong pembuangan air yang berada dibawah trotoar tidak bisa menampung volume air jika hujan seperti biasanya dan air pun meluap ke jalanan.

Setelah melihat banyak postingan orang-orang yang sangat ramai diperbincangkan dan video Bapak Bupati yang sempat viral, Saya hanya bisa berbicara dalam benak saya saja. Cukup sekali ini saja dan tidak ada lagi kejadian yang terulang kembali.

Pada akhirnya dalam benak saya pun berbicara kembali "tidak 100% kesalahan ada pada pembangunan proyek KCIC dan Bapak Bupati." Semoga warga masyarakat dimana pun berada antisipasi dan mendapat hikmah dari kejadian tersebut.

Saya akan berusaha dari rumah saya sendiri untuk mengantisipasi fenomena alam ini agar tidak terjadi lagi dengan cara membedakan sampah organik dan anorganik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun