Mohon tunggu...
billal munggaran
billal munggaran Mohon Tunggu... Lainnya - MAHASISWA STIE PEMBANGUNAN TANJUNGPINANG

SUKA MENULIS INGIN MENJADI CONTENT CREATOR MAHASISWA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

AI dalam Manajemen Kinerja: Solusi Tantangan Sumber Daya Manusia di Industri Hiburan Korea Selatan

15 Oktober 2024   22:02 Diperbarui: 15 Oktober 2024   22:11 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Tantangan Sumber Daya Manusia di Industri Hiburan Korea Selatan
          

Industri hiburan merupakan sektro yang bergerak cepat dan sangat kompetitif, dengan kebutuhan dalam memantau kinerja talenta secara terus-menerus. Perusahaan besar di Korea Selatan seperti SM Entertainment, YG Entertainment, beserta JYP Entertainment memiliki tanggung jawab besar dalam mengelola karir artis mereka, baik dari segi promosi, pelatihan, hingga Kesehatan fisik dan mental. Tatangan yang sering dialami meliputi:
1. Beban kerja yang berlebihan. Contohnya Artis K-pop sering kali menghadapi jadwal yang padat dengan Latihan, tour, sekaligus produksi konten yang terus-menerus. Hal ini dapat menyebabkan kelelahan fisik dan mental, yang akhirnya memengaruhi kinerja mereka.
2. Penilaian Kinerja yang subyektif: Manajemen sering kali bergantung pada penilaian subjektif dari kinerja artis dan staf, yang dapat menimbulkan ketidak-adilan atau bias.
1. Pengelolaan talenta yang kompleks: Perusahaan perlu mengelola banyak artis dengan kebutuhan dan keunikan masing-masing. Memperhatikan sekaligus mempertahankan keseimbangan antara pengembangan bakat individu dan tuntutan bisnis menjadi tantangan yang signifikan.
2. Masalah kesejahteraan mental maupun fisik: Kesehatan mental dan fisik artis sering kali terabaikan dalam upaya menjaga popularitas dan produktivitas. Hal ini bisa berujung pada burnout dan penurunan kualitas kinerja.
Dalam konteks ini, solusi berbasis kecerdasan buatan muncul sebagai jawaban potensial terhadap tantangan-tantangan tersebut.
   
Bagaimana Kecerdasan Buatan Dapat Membantu Manajemen Kinerja?

Kecerdasan buatan menawarkan berbagai cara untuk mengatasi tantangan manajemen kinerja dalam industri hiburan. Berikut beberapa pendekatan utama yang bisa diterapkan:


1. Analistik Kinerja Real-time dengan menggunakan algoritma pembelajaran mesin (Machine Learning), Perusahaan dapat memantau kinerja artis dan staf secara real-time. Data yang dihasilkan dari aktivitas harian seperti Latihan, penampilan secara Live sekaligus interaksi media social dapat dikumpulkan dan dianalisis. Berdasarkan analisis ini, manajemen dapat membuat keputusan yang lebih objektif dan berbasis data mengenai pengelolaan kinerja antar individu.
2. Pemantauan Kesehatan dan Kesejahteraan, AI dapat digunakan untuk memantau Kesehatan fisik dan mental para artis. Contohnya pada Wearable technology, dapat mengukur Tingkat stress, kualitas tidur, dan kebugaran fisik. Berdasarkan hal ini, manajemen dapat menyesuaikan jadwal kerja dan Latihan agar lebih sehat bagi artis, sehingga mengurangi resiko burn out atau masalah kesehatan lainnya.
3. Personalisasi Pengembangan Bakat Teknologi, AI mampu digunakan untuk menganalisis kekuatan dan kelemahan individu. Dimana, AI mampu memberikan rekomendasi personalisasi untuk pengembangan bakat. Contoh, seorang artis menunjukkan penurunan kualitas pada vocal, AI mampu merekomendasikan pelatihan tambahan atau Teknik latihan yang efektif.
4. Optimisasi Jadwal Kerja, AI dapat membantu merancang jadwal kerja yang lebih efisien dan seimbang bagi para artis. Dengan mempertimbangkan berbagai faktor seperti kesehatan, tingkat produktivitas, dan kebutuhan promosi, AI dapat memastikan bahwa mereka mendapatkan cukup waktu untuk istirahat diantara aktivitas padat mereka, tanpa mengorbankan target bisnis.
5. Penilaian Kinerja yang Lebih Objektif, salah satu kekuatan utama AI adalah kemampuannya untuk memproses data dalam jumlah besar dengan cepat dan akurat. Dengan menggunakan AI untuk menilai kinerja artis, penilaian dapat menjadi lebih objektif dan terhindar dari bias manusia. Data yang dianalisis bisa mencakup feedback dari penggemar, performa di panggung, dan metrik media social, semuanya digunakan untuk menghasilkan evaluasi yang lebih adil dan transparan.
Implementasi di Industri hiburan Korea Selatan
Sejumlah Perusahaan hiburan di Korea Selatan mulai mengadopsi teknologi AI dalam manajemen kinerja mereka. Contohnya SM Entertainment telah berkerja sama dengan Perusahaan teknologi untuk mengembangkan system analitik berbasis AI yang dapat memantau kesehatan dan peforma artis mereka. Selain itu ada juga Perusahaan seperti Kakao M juga berinvestasi dalam solusi AI untuk mempersonalisasi konten dan promosi artis mereka.
AI juga digunakan dalam pemantauan interaksi media sosial, Dimana algoritma dapat menganasilis sentiment penggemar terhadap artis tertentu. Data ini membantu manajemen untuk membuat strategi promosi yang lebih efektif dan menyesuaikan interaksi artis dengan penggemar lebih personal.
Meskipun AI menjanjikan solusi yang menarik, penerapannya juga menghadapi tantangan, Dimana tantangan tersebut berada pada masalah privasi dan keamanan data. Informasi pribadi artis dan staf harus dikelola dengan hati-hati untuk mencegah penyalahgunaan data. Disamping itu, penerapan AI juga membutuhkan investasi besar dalam infrastruktur teknologi dan pelatihan staf agar mereka mampu menggunakan teknologi ini dengan efektif. Masih ada kekhawatiran bahwa AI bisa menggantikan elemen manusia pada proses manajemen. Meskipun AI dapat membantu dalam pengambilan keputusan, elemen emosional dan hubungan interpersonal tetap menjadi bagian penting dalam industri hiburan, terutama ketika berurusan dengan artis yang memerlukan dukungan emosional.


Kesimpulan
Kecerdasan buatan menawarkan potensi besar dalam mengatasi tantangan manajemen kinerja di Industri hiburan Korea Selatan. Dengan kemampuan menganalisis data kinerja secara real-time, memantau kesehatan, serta memberikan penilaian yang lebih objektif, AI dapat membantu meningkatkan efisiensi dan kesejahteraan artis dibawah tekanan kerja yang tinggi. Namun penerapan AI juga harus dilakukan dengan hati-hati, dengan memperhatikan aspek privasi, etika, dan keseimbangan antara teknologi dan hubungan manusia. Di masa depan, kombinasi antara kecerdasan buatan dan manajemen manusia yang empatik sehingga mampu menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan produktif, serta mendukung keberlanjutan kesuksesan industry hiburan Korea Selatan di panggung global.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun