Mohon tunggu...
Billah Danuarta
Billah Danuarta Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Hidup Berawal Dari Sebuah Mimpi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisitigapuluhsatuhari : Kenangan Yang Lazim Tak Lazim 1

3 Januari 2015   22:37 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:53 3
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14202741351104839930

Tanggal 1

Bayangmu padam

mungkinkah ditingkahi temaram

serupa jejak yang menghitam kelam

Tanggal 2

tanpa suara, senyap, bahkan hanya isyarat

tiada arah, dibekap, lebih dari sekap

tapi mungkin kau lupa

Tanggal 3

duduklah sejenak

mungkin sudah saatnya menatap senja

mengeja burung yang melintas membelah cerita

Tanggal 4

leburkan dulu segala nestapa

kaki masih ada, jua mata yang menatap jenaka

biar lelah, biar peluh, biar angkuh

Tanggal 5

meringkuk...

terpuruk...

jadi busuk...

Tanggal 6

memang selalu ada

yang mendera menyerupa badai

tapi...

Tanggal 7

bukan di mana akan berhenti

melainkan dengan apa semua mimpi dan memori

kembali ke sarang yang tersulam dari resah mengelaburi sepi

Tanggal 8

karena setiap diri hanyalah senisbi

kemanusiaan tiada diri

Tanggal 9

barangkali kau lupa cerita itu

ya, cerita yang terbelah oleh rahim dunia

Tanggal 10

memang selalu ada jeda

tak apa selama nafas kita selaras

melalui garis demi garis yang menyilang membubuhi takdir

Tanggal 11

selama delir nadi memberadakan kita

dengan pikiran dan ucapan kita

Tanggal 12

barangkali mengenai cinta yang patah di masa lalu

atau mengenai rindumu yang tak pernah tergenapi

Tanggal 13

ditindih sepi yang larut pada malam

mari kita rehat sejenak

kembangkan kembali senyum yg merekah di bibir merahmu­

Tanggal 14

hingga tatapan, desahan, belaian

atau ungkapan yg terungkap dari sana

menjadi hidup kembali lagi

Tanggal 15

dunia bukan untuk meratapi

air mata bukan untuk bersedih

ada tangan yang kan selalu merangkul kita

Tanggal 16

sampai sudah,

barangkali sudah lelah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun