Mohon tunggu...
Bilkis Saba
Bilkis Saba Mohon Tunggu... Atlet - Mahasiswa

Masih dalam proses belajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ringan Tangan dan Tolong Menolong Itu Mudah Ya

13 Desember 2020   23:57 Diperbarui: 14 Desember 2020   01:02 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu Karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu Telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk" (Q.S.Ali Imran ayat 103).

Semua manusia atau mahluk hidup di dunia ini saling berhubungan sama lain.Terutama adalah manusia itu Sendiri , manusia adalah ahluk Sosial yang mana hampir setiap  detik, menit , jam, hari , bulan, tahun , maupun abad sekalipun masih membutuhkan manusia lainnya. Makhluk sosial yang merasa mampu melaksanakan sendii adalah mereka yang tidak kenal dengan manusia lainnya.

Manusia dalam Bahasa Arab yaitu (nas)  ,dan kemudian Nas yang kemudian ditambahi dengan huruf " I " menjadi nasi (makanan sehari-hari kita),  nasi tergolong  bentuk jamak yang memiliki jumlah banyak lebih dari satu dan sangat tidak memungkinkan jika anda hanya memakan satu butir nasi setiap harinya . Jadi bisa diartikan bawha hakikat manusia adalah saling membutuhkan satu sama lain sama halnya nasi tersebut.  Contoh kecil dalam kehidupan sehari-hari kita  adalah Keluarga kita sendiri .

Al-Qur'an memberikan petunjuk agar dalam suatu wadah, tempat, persaudaraan, ikatan, organisasi, kelompok, janganlah timbul pertentangan, perselisihan, percekcokan yang mengakibatkan hancurnya kesatuan. Maka anak-anak sejak dini harus kita bisa bekali dengan Hadits yang  umum di masyarakat namun besar juga pengaplikasiannya dalam masyarakat yaitu "Khoirunnas Anfauhum Linnas", tidak ad hadits yang buruk dalam arti, makna dan tujuannya.

Begitupun dengan hadist tersebut yang mana sudah  terbukti mujarab 100% . Bahwa ketika kita saling membatu , menolong dan sebagainya maka segala akan sama untungnya. Begitupun dengan pengembangan kreativitas anak dengan menggunakan metode Proyek.

"Proyek merupakan suatu studi mengenai konsep secara menyeluruh dan lebih mendalam terhadap gagasan dan minat yang muncul di dalam kelompok. Proyek dilakukan sebagai sebuah petualangan", Anita (2012:39).

Metode ini merupakan metode pembelajaran yang dilakukan anak secara berkelompok dengan satu topik yang sama. Metode ini melatih anak untuk bekerja sama dalam suatu kelompok dengan indikator sebagai berikut : Keterlibatan anak dalam memilih proyek yang akan dilakukan, Keterlibatan anak dalam memilih benda yang akan digunakan untuk kegiatan proyek, Keterlibatan anak dalam mengerjakan kegiatan proyek, dan Keterlibatan anak dalam menyelesaikan kegiatan proyek.

Menurut Mulyasa (2012:112), "Proyek merupakan salah satu pemberian pengalaman belajar dengan menghadapkan anak pada persoalan sehari-hari yang harus dikerjakan secara berkelompok". Dengan demikian, melalui proyek anak mendapat kesempatan untuk mengekspresikan pola berpikir, keterampilan, dan kemampuannya untuk memaksimalkan sejumlah permasalahan yang dihadapi mereka sehingga anak memiliki peluang untuk berkreasi dan mengembangkan diri. Menurut Acep dan Sri (2011:115).

Mengembangkan proyeksi dengan anak dapat dibangun sedini mungkin dan sedekat mungkin dengan anak. Orangtua mampu mengajarkan proyeksi kehidupan sehari-hari, mengerjakan pekerjaan rumah mulai dari si anak bangun tidur  hingga tidur kembali. Kebiasaan yang dilakukan setiap hari danterus menurus akan memiliki kekuatan pada anak untuk serta membangun tanggung jawab atas apa yang dimiliki.

Orangtua dijakikan percontohan utama dalam apa yang anak lakukan. Membiasakan kebiasan baik akan memiliki kekutan pada anak untuk mampu melakukan hal yang sama, setidaknya ada hal baik yang diwarisi pada anak, begitupun sebaliknya jika perbuatan buruk yang dicontohkan . Tolong-menolong dan ringan tangan dapat dimulai dari sejak dini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun