Mohon tunggu...
Bilik Sukma
Bilik Sukma Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Pemuda mencoba menulis karena percaya bahwa menulis adalah pekerjaan menuju keabadian.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Puisi dan Tanda Tangan

30 November 2010   09:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:10 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_75691" align="alignleft" width="320" caption="http://reinvandiritto.blogspot.com"][/caption] Setelah buku “Api Sejarah I” dan buku kumpulan cerpen “Ular di Mangkuk Nabi” yang ditanda tangani penulisnya—Ahmad  Mansur Suryanegara dan Triyanto Triwikromo—sekarang bertambah lagi dua buku saya yang sudah ditanda tangani penulisnya. Kedua buku tersebut memiliki beberapa persamaan yaitu  merupakan buku kumpulan puisi, antologi puisi tunggal “Alusi” karya Pringadi Abdi Surya dan liga kumpulan puisi “Celana Pacarkecilku di Bawah Kibaran Sarung” karya Joko Pinurbo. Puisi awalnya bukan karya sastra puisi yang saya gemari, saya kerap cengengesan ketika melihat ekspresi-ekspresi orang yang sedang membaca puisi. Namun itu semua sontak berubah ketika saya membaca kumpulan sajak Chairil Anwar yang saya baca antara lain “Nisan”, “Tak Sepadan, “Sia-Sia”, apalagi sajak yang berjudul “Aku” yang potongan sajaknya sangat terkenal berbunyi “Aku ini binatang jalang//Dari kumpulan terbuang”. Dan pada suatu ketika saya membaca artikel tentang  puisi-puisi Joko Pinurbo yang terkenal mengalir dan jenaka. Dari situlah saya mulai “mencintai” puisi. Walau karena alasan ekonomi yang sedang tidak stabil saya jarang membeli buku kumpulan puisi. Saya juga kagum pada penulis dan penyair muda berbakat yaitu Pringadi Abdi Surya. Saya mengenal Pringadi dari dunia maya melalui blog masyarakat Kompasiana. Ketika itu saya terpukau dengan cerita fiksinya yang di publish di blog tersebut misalnya “Resital Kupu-Kupu” dan “Seseorang dengan Agenda di Tubuh”. Kemudian salah satu tulisan diblognya berupa promosi tentang buku antologi puisi yang di tulis oleh 8 penyair muda yang berjudul “ Teka Teki Tentang Tubuh dan Kematian”. Disana tertulis bagi siapa yang berminat silahkan pesan dengan mengirim alamat dan nomer telpon ke inbox blognya di Kompasiana.  Dengan harga 50 ribu akan mendapatkan 2 buku kumpulan puisi yaitu “Alusi” dan “Teka-Teki Tentang Tubuh dan Kematian”. Ketika itu saya tertarik dan iseng-iseng saya tulislah alamat dan nomer telpon, kemudian Pringadi membalas dengan mengirimkan nomor rekening banknya. Padahal ketika itu saya tidak punya uang, uang saya habis untuk projek tugas akhir. Pengalaman saya, ketika membeli rubic cube secara online saya harus mentransfer  uang  pada rekening yang diberikan oleh sang penjual baru kemudian barangnya dikirim kerumah. Hal tersebut saya pikir akan sama ketika saya memesan buku. Namun saya terkejut ketika adik perempuan saya mengatakan, kalau ada paket kiriman buat saya. Ketika saya buka, Masyaallah, buku yang saya pesan dikirim sebelum uangnya saya transfer. Haduh mana benar-benar saya tidak punya uang, berselang sehari kemudian Pringadi mengirim sms kepada saya, intinya menanyakan apakah kiriman bukunya sudah sampai. Dengan jujur saya katakan kalau bukunya sudah sampai dan dengan penuh maaf saya katakana kalau saya belum mentranfer karena uang bukunya. Kemudian saya ceritakan alasan saya kalau uangnya dipakai untuk kebutuhan kuliah. Lega saya mendapat tanggapan dari Pringadi yang mengatakan. “tidak apa-apa, kitakan sama-sama mahasiswa. Saya mengerti”. Baru satu bulan kemudian saya mampu mentranfer harga buku yang 50 ribu itu. Oia dalam paket yang dikirim salah satu buku yang berjudul “Alusi” dibubuhi tanda tangannya dengamn tulisan “Salam Kenal Bilik Sukma, ttd Pringadi Abdi” Sedangkan untuk buku “Celana Pacarkecilku di Bawah Kibaran Sarung” karya Joko Pinurbo, saya dapatkan tanda [caption id="attachment_75374" align="alignright" width="234" caption="http://arsuka.files.wordpress.com"]

12911103771953681082
12911103771953681082
[/caption] tangannya ketika menghadiri  acara Mandaras Puisi pada tanggal 19 Agustus 2010 di teater Komunitas Salihara, Jakarta Selatan. Acara tersebut “katanya” dihadiri oleh empat penyair papan atas yiatu Acep Zamzam Noor, Zawawi Imron, Remy Sylado dan  Joko Pinurbo.  Karena saya masih awam pada karya sastra berupa puisi jadi yang saya kenal hanya Remy Sylado dan tentu saja Joko Pinurbo, sedangkan Acep Zamzam Noor dan Zawawi Imron masih terdengar asing buat saya. Tapi saya sungguh terkesan dengan ke empat tersebut Acep Zamzam Noor puisi nya begitu kental dengan nuasa religious namun tetap asik untuk dinikmati. Begitu pula dengan Zawawi Imron, saya begitu terpukau dengan puisi-puisinya terutama yang berkisah tentang kasih saya terhadap sosok ibu, meski sudah tidak muda namun tetap lantang dan energik. Sedangkan Remy Sylado yang terkenal dengan “Puisi Mbeling”, membawakan puisi yang khusus dibuat untuk acara malam itu dengan kumpulan puisi berjudul “Astaga”. Kalau Joko Pinurbo, meski membaca puisinya datar hanya memanfaatkan intonasi suaranya, namun karena syair dari puisi-puisinya begitu kuat dan mudah dipahami dengan bermacam interpretasi menjadikan begitu indah sekaligus jenaka. Selesai acara saya langsung menghampiri Joko Pinurbo dan menyodorkan buku “Celana Pacarkecilku di Bawah Kibaran Sarung” dan sejurus kemudian dapatlah buku saya tanda tangan Joko Pinurbo. Senang rasanya buku-buku saya entah sengaja ataupun tidak, mendapat tanda-tangan dari penulisnya. Saya jadi ingin mengumpulkan puisi-puisi saya, barang kali saja suatu hari nanti akan dibukukan. Walau saya merasa puisi-puisi saya begitu aneh dan tidak bisa dibilang indah, tapi tak apalah, pede aja. Lagi pula saya pernah membaca, kalau puisi yang baik itu adalah puisi yang sulit dipahami..hehehe.. Oleh karena itu… SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUISI…!!!!

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun