Mohon tunggu...
Bilik Sukma
Bilik Sukma Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Pemuda mencoba menulis karena percaya bahwa menulis adalah pekerjaan menuju keabadian.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak (2017): Keberanian Yang Tak Boleh Pudar

20 November 2017   21:21 Diperbarui: 20 November 2017   21:29 1520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak

Marlina menolak untuk kalah, Marlina menolak untuk menyerah.

Meskipun rencana tidak berjalan sebagaimana mestinya, namun Marlina tetap berhasil menghukum mereka, mengeksekusi para bajingan itu dengan Markus sang pemimpin mendapatkan kepala terpisah dari organ tubuhnya.

Perjalan kisah yang terbagi dalam empat babak yaitu perampokan, perjalan, pengakuan dan kelahiran mengajak para penonton untuk menyelami alam pikiran serta perasaan Marlina.

Skoring musik yang apik sangat membantu penonton tanpa perlu film Marlina bercerita dengan dialog-dialog yang panjang. Novi kawan perjalan Marlina untuk membuat pengakuan akhirnya membawa Marlina pada akhir kisah "kelahiran".

Dalam film Marlina terdapat banyak ruang bagi penonton untuk menginterpretasikan tiap-tiap babak. Sehingga kesan yang didapat tiap penonton tidak akan melulu sama.

Saya pribadi berpendapat film Marlina memberikan kesan hidup sudah demikian menderita, hidup yang tidak ingin terus menerus kalah, hidup yang tersisa satu-satunya saat ini hanyalah keberanian. Keberanian yang tidak ingin pudar sampai ia benar-benar hancur total.

Over view:

Banyak kesan yang akan ditinggalkan saat keluar dari bioskop. Dialog, perfect shot, aksi eksekusi, skoring  musik, surga lanscape, scene kepala atau organ tanpa kepala dan resep sop ayam tentu saja. Mungkin juga ada yang saat keluar akan berseru bingung atau bertanya-tanya tentang maksud filmnya.

Secara keseluruhan saya sangat menikmati film ini. Rating 9/10 yang saya submit di IMDB.

Sangat recommended.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun