Marlina menolak untuk kalah, Marlina menolak untuk menyerah.
Meskipun rencana tidak berjalan sebagaimana mestinya, namun Marlina tetap berhasil menghukum mereka, mengeksekusi para bajingan itu dengan Markus sang pemimpin mendapatkan kepala terpisah dari organ tubuhnya.
Perjalan kisah yang terbagi dalam empat babak yaitu perampokan, perjalan, pengakuan dan kelahiran mengajak para penonton untuk menyelami alam pikiran serta perasaan Marlina.
Skoring musik yang apik sangat membantu penonton tanpa perlu film Marlina bercerita dengan dialog-dialog yang panjang. Novi kawan perjalan Marlina untuk membuat pengakuan akhirnya membawa Marlina pada akhir kisah "kelahiran".
Dalam film Marlina terdapat banyak ruang bagi penonton untuk menginterpretasikan tiap-tiap babak. Sehingga kesan yang didapat tiap penonton tidak akan melulu sama.
Saya pribadi berpendapat film Marlina memberikan kesan hidup sudah demikian menderita, hidup yang tidak ingin terus menerus kalah, hidup yang tersisa satu-satunya saat ini hanyalah keberanian. Keberanian yang tidak ingin pudar sampai ia benar-benar hancur total.
Over view:
Banyak kesan yang akan ditinggalkan saat keluar dari bioskop. Dialog, perfect shot, aksi eksekusi, skoring  musik, surga lanscape, scene kepala atau organ tanpa kepala dan resep sop ayam tentu saja. Mungkin juga ada yang saat keluar akan berseru bingung atau bertanya-tanya tentang maksud filmnya.
Secara keseluruhan saya sangat menikmati film ini. Rating 9/10 yang saya submit di IMDB.
Sangat recommended.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H