Semarang, (19/5). Sedang berlangsung Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Pencegahan Penyebaran COVID-19 Semester Genap 2019/2020, sebagai wadah bagi mahasiswa untuk melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka membantu pencegahan COVID-19. Kegiatan ini dilaksanakan oleh P2KKN LPPM Universitas Diponegoro yang bekerjasama dengan D-DART (Diponegoro-Disaster Asistance Response Team).
Kegiatan KKN Tematik COVID-19 ini terdiri dari beberapa divisi, salah satunya adalah Divisi Bilik Dekontaminasi. Kegiatan yang dibimbing oleh Amni Zarkasyi Rahman, S.A.P., M.Si dan Ir. Arif Hidayat, CES., MT selaku Dosen KKN dilaksanakan sejak tanggal 27 April 2020 dan direncanakan berakhir pada tanggal 22 Mei 2020.
Bilik dekontaminasi merupakan bilik yang berfungsi untuk membunuh mikroba yang dimungkinkan menempel pada APD yang digunakan oleh tenaga medis. Penggunaan istilah bilik dekontaminasi adalah sebagai alternatif untuk meluruskan penggunaan bilik disinfektan yang banyak disemprotkan langsung ke manuasia.
Pada dasarnya disinfektan diartikan sebagai senyawa kimia yang berfungsi untuk membunuh mikroba pada benda mati (‘inanimate objects’). Hal ini menjadikan penggunaan disinfektan merupakan hal yang berbahaya jika terkena langsung pada tubuh manusia. Inilah yang mendasari pergeseran istilah dari bilik disinfektan menjadi bilik dekontaminasi dengan cakupan yang lebih luas.
Bilik dekontaminasi hasil pengembangan dari Divisi Bilik Dekontaminasi lebih mengarah pada segala proses yang berfungsi untuk mengurangi pemaparan terhadap mikroba (dalam hal ini virus), setelah tenaga medis menangani pasien yang terindikasi dengan penyakit COVID-19.
Perlu diketahui bahwa penggunaan bilik dekontaminasi ini diperuntukan bagi manusia, sehingga perlu digunakan cairan dekontaminan yang aman. Mengacu pada biosafety manual oleh WHO, maka cairan Povidone Iodine dianggap memiliki tingkat keamanan paling tinggi dibanding jenis bahan lain. Virus corona merupakan golongan virus single-stranded RNA berselubung (enveloped).
Selubung ini tersusun atas lapisan lipid bilayer yang juga mengandung protein virus. Hal ini memungkinkan povidone iodine dapat merusak lipid untuk bekerja terhadap virus corona. Hal ini diperkuat dengan adanya berbagai macam jurnal penelitian mengenai efektivitas penggunaan povidone iodine terhadap SARS-CoV dan MERS-CoV yang masih satu family dengan COVID-19.
Pinsip kerja dari bilik dekontaminasi ini yaitu melalui penyemprotan dari dalam bilik yang berisi cairan dekontaminan, sehingga APD tenaga medis akan menjadi streril ketika dilepaskan.
Adapun cara kerja dari bilik ini yaitu, tenaga medis yang sudah mengenakan pakaian APD lengkap kemudian masuk ke dalam bilik dekontaminan, lalu bilik akan menyemprotkan cairan dekontaminan ke seluruh permukaan APD untuk menghilangkan bakteri atau virus yang menempel pada pakaian APD selama 10 - 15 detik.
Selanjutnya, tenaga medis dengan APD yang telah steril dapat keluar dari bilik dekontaminasi tersebut. Bilik ini paling cocok diletakkan pada ruang transisi antara ruang penanganan pasien Covid-19 dan ruang yang sudah steril.
Metode Penggunaan Bilik Dekontaminasi ini adalah:
- Pastikan roda bilik terkunci sebelum digunakan agar aman.
- Pastikan tombol on/off pada pompa sudah di aktifkan menjadi “on”.
- Tekan tombol saklar pada bagian bawah bilik menggunakan kaki untuk mengaktifkan nozzle agar menyemprotkan cairan desinfektan (nozzle yang digunakan adalah nozzle Atomizer dengan semprotan cair halus, yang berjumlah dua buah).
- Setelah selesai menggunakan injak tombol saklar untuk mematikan.