Mohon tunggu...
Nabilah Hasan
Nabilah Hasan Mohon Tunggu... Lainnya - Ingin lebih banyak membahas tentang dunia pendidikan

Seorang pekerja swata, memliki minat yang tinggi terhadap dunia pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kepada Bapak dan Ibu Guru

25 November 2017   13:45 Diperbarui: 25 November 2017   15:14 723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ia bukan selebritis, tetapi ia dan apa yang telah dilakukan sangat berpengaruh pada kehidupan kami

Ia bukan peraih Nobel perdamaian, tetapi kesabarannya dan kemampuannya merangkul kami semua mengagumkan

Ia bukan penyanyi, tetapi darinya kami bisa bernyanyi

Saat kami datang menemuinya, kami kadang bertingkah nakal. Tetapi ia tanpa mengeluh menenangkan kami

Kami tak pernah tahu, apa yang ia rasakan karena wajah penuh senyuman hangat selalu bersama kami

Kami kadang bersedih karena gagal, tetapi ia dengan hati yang tulus mengajarkan hingga bisa.

Ia sangat sederhana, bersiap pagi - pagi buta menyongsong fajar untuk memenuhibjanji bertemu kami

Ia adalah sesorang yang mengantar kami menjadi sebaik sekarang.

Kadang kami lupa nama beliau saat berjumpa, tetapi dengan ramah ia menghampiri dan bertanya kabar

Saat kita berjumpa lagi hari ini, ia tetap dengan kesederhaan dan kehangatan

Membuat kami merasa kembali ke masa itu, masa-masa bersama engkau guruku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun