Mohon tunggu...
Nabilah Hasan
Nabilah Hasan Mohon Tunggu... Lainnya - Ingin lebih banyak membahas tentang dunia pendidikan

Seorang pekerja swata, memliki minat yang tinggi terhadap dunia pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menulis, Sebuah Terapi Diri yang Baik untuk Dilakukan

19 Oktober 2017   08:58 Diperbarui: 19 Oktober 2017   09:12 1193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya rasa memilih menulis sebagai cara untuk mengesampingkan pikiran negatif adalah hal yang sangat baik untuk anda coba lakukan, terlebih jika anda tidak memiliki kegiatan lain untuk dilakukan. Saat ini saya dalam kondisi tidak bekerja setelah masa kontrak saya berakhir, baiklah pertama saya berfikir untuk menikmati hari kosong saya untuk berlibur. Sederet tempat wisata yang ingin saya kunjungi sudah direncanakan. Tidak lama setelah liburan yang indah berakhir saya mulai khawatir dengan libur panjang ini, sampai kapan masa liburan saya akan berakhir?.

Pertanyaan pertama, jika saya sudah tahu bahwa masa kerja saya akan berakhir, apakah saya tidak mencoba mencari pekerjaan lain? Oke, tentu saja sudah. Saya mulai mempersiapkan diri sejak sebelum kontrak saya berakhir, mengirimkan CV ke beberapa perusahaan. Kebetulan hasilnya nihil.

Pertanyaan kedua, mungkin saya terlalu pilih - pilih? Tentu saja tidak, bagaimana seorang yang belum berpengalaman seperti saya lantas menjadi selektif sekali.

Pertanyaan ketiga, lalu apa yang saya lakukan selama masa "libur" panjang saya? Pertanyaan yang sangat bagus. Semuanya berawal saat bulan ketiga sejak saya tidak bekerja dan belum juga bekerja kembali. Dahulu saat saya masih jadi karyawan aktif, melihat kalender adalah hal yang menyenangkan. Ya sangat menyenangkan, ada banyak tanggal penting setiap bulan. Saat ini melihat kalender benar - benar membuat saya berdebar. Mengapa? Karena akan selalu muncul dua pertanyaan yang membuat saya menjadi cemas. " I am 25 years old, young, and smart, what I am doing here?". dan "why it is so hard to find a new job for me?".

Pertanyaan yang menhantui ini lalu berubah nyata saat kerabat atau tenman saya bertanya dengan pertanyaan yang sama. Dapat anda bayangkan dunia seperti berakhir bagi saya. Nilai bagus dengan pengalaman yang dikatakan pemula tidak cukup untuk mendapatkan hati HRD department. Ada jutaan orang seperti saya diluar sana dengan kisah yang sama mungkin.

Lalu, apa yang saya lakukan? Apakah saya putus asa? Jujur saja saya juga pernah terpuruk kebagian terdasar, saat kita merasa bahwa dunia seakan tidak membuka kesempatan bagi kita untuk mencoba, doa - doa tak terjawab, dan disisi lain teman - teman seangkatan sedang menikmati kesibukan mereka. Pasti perasaan tidak berguna, putus asa, dan bahkan kecewa pada diri sendiri mulai datang dan menggerogoti pikiran kita. Akan tetapi, inilah yang akan menjadi titik balik dari hidup kita.

Jadi, saat itu saya memutuskan untuk merenungkan kembali semua yang telah saya lewati selama dua tahun kemarin, setelah saya putar lagi memori saya, saya menyadari bahwa dua tahun terakhir adalah tahun yang luar biasa bagi saya. Dalam dua tahun saya mendapat banyak kesempatan belajar dan bertemu orang - orang hebat dalam bidang mereka. Melakukan perjalanan ke beberapa tempat yang belum pernah saya singgahi sebelumnya dan mendapatkan teman baru. Hal inilah yang saya akui telah saya lewatkan dalam proses hidup saya. Iya, memang betul saya belum mendapatkan pekerjaan, tetapi saya bersyukur karena pernah memiliki hal yang luar biasa.

Lalu, apa yang sekarang saya lakukan?. Saya memutuskan untuk mulai menulis, iya..menulis apapun yang muncul di dalam pikiran saya untuk merangkainya menjadi kata dan kata menjadi kalimat. Mungkin nanti akan ada yang membaca tulisan saya. Setidaknya ini adalah terapi yang baik, karena menulis dapat membantu anda menyalurkan ide - ide atau perasaan yang tidak mampu anda lakukan dengan perkataan. Saya banyak membaca, puuhan kisah orang - orang yang luar biasa telah saya baca, sekali saya ingin mulai menulis kisah saya sendiri. 

Menjadi jujur terhadap diri sendiri dan mulai membiarkan jari - jari mengetik kisah saya yang biasa saja, tetapi penuh arti bagi diri saya pribadi. Pesan saya untuk anda jika anda membaca tulisan saya agar anda mulailah menulis tentang diri anda sendiri, saat anda berusaha jujur menilai diri anda maka anda akan menmukan banyak hal luar biasa dalam diri anda yang sangat patut anda syukuri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun