Mohon tunggu...
Bilhan Chandra
Bilhan Chandra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Entrepreuner/Farmasis

Belajar hal baru dan kembangkan yang ada

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Memaknai Arti Hujan di Senja Hari

30 Juni 2023   08:36 Diperbarui: 30 Juni 2023   08:43 3741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Pada suatu senja yang misterius, langit memutuskan untuk mengirimi kami semua hadiah khusus:
hujan yang lembut. Meski hujan sering dihubungkan dengan lembutnya malam, malam ini membawa rasa takjub tersendiri. Saat matahari terbenam, ribuan tetes air jatuh dari langit, melukis kisah indah yang tersembunyi di balik awan berkabut.

Dalam suasana yang berubah, saat bayang-bayang panjang bergerak menuju matahari terbenam, tetesan air hujan dengan lembut menyapa tanah. Suara ratapannya seperti lagu yang menghibur terngiang-ngiang di telinganya. Sekarang bisa menjadi waktu yang tepat untuk melupakan hiruk pikuk dunia dan menikmati keajaiban alam yang datang bersama hujan di senja hari.

Hujan saat matahari terbenam adalah pemandangan yang tak ternilai harganya, seperti lukisan bergerak yang diciptakan oleh alam semesta. Dalam kegelapan yang semakin pekat, lampu jalan menyala dan memantulkan cahaya dari tetesan air hujan, menciptakan ilusi magis di setiap sudut dan celah. Seperti pelangi kecil yang tertahan di tetesan air, keindahan ini menghipnotis kita dengan pesonanya yang tak tergantikan.

Di sinilah filosofi hujan muncul dengan sendirinya. Hujan mengajarkan kita untuk menghargai hidup yang sederhana namun bermakna. Sama seperti tetesan hujan yang bergabung membentuk sungai yang besar, setiap individu di dunia ini memiliki peran penting dalam mengisi hidup ini dengan warna dan kegembiraan. Bahkan saat senja, hujan mengajak kita untuk melihat keindahan dalam kegelapan dan menemukan harapan di tengah keterbatasan.

Begitu juga dengan cinta. Hujan di senja hari mengingatkan kita bahwa cinta tidak pernah melihat waktu. Seperti tetesan hujan yang menari tanpa lelah di kelopak matamu, cinta bisa muncul saat kamu tidak menduganya. Mungkin cinta sejati menanti kita di tengah suara hujan yang turun saat matahari terbenam, menggerakkan hati dengan kelembutan dan kehangatan.

Dalam kesibukan kita, terkadang kita lupa melihat keajaiban terjadi di sekitar kita. Namun, hujan saat matahari terbenam mengingatkan kita untuk melambat, biarkan rintik hujan menghilangkan rasa lelah kita dan biarkan keajaiban terjadi. Filosofi hujan mengajak kita untuk hidup dengan penuh perhatian dan menghargai momen-momen kecil yang memperkaya hidup kita. Jadi saat melihat hujan saat matahari terbenam, jangan dianggap sebagai fenomena alam biasa saja. Biarkan diri Anda terpikat oleh keindahannya, dengarkan melodi hujan deras dan renungkan pesan yang terkandung di dalamnya. Di tengah hujan yang turun kita menemukan keajaiban yang tak tergantikan yang mengajarkan kita cinta, kehidupan, dan kehadiran di dunia ini.

Itulah keindahan yang tersembunyi di balik hujan di senja hari. Berhentilah sejenak, angkat pandangan ke langit dan hiruplah filosofi yang disampaikan oleh hujan. Di tetesan ini, mungkin ada jawaban atas pertanyaan kita, atau setidaknya keajaiban yang membuat kita tersenyum.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun