Mohon tunggu...
Bilhan Chandra
Bilhan Chandra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Entrepreuner/Farmasis

Belajar hal baru dan kembangkan yang ada

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Lima Perilaku Aneh Yang Ternyata Bermanfaat Bagi Kesehatan

18 Juni 2023   11:15 Diperbarui: 18 Juni 2023   11:22 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Dalam upaya menjaga kesehatan yang optimal, kita sering dihadapkan pada berbagai anjuran dan aturan. Namun, tidak semua perilaku yang tampaknya masuk akal bisa sama bermanfaatnya. Beberapa perilaku yang tampak aneh atau tidak biasa ternyata memiliki manfaat kesehatan yang mengejutkan. Berikut 5 perilaku aneh yang terbukti bermanfaat bagi kesehatan menurut penelitian:

1. Berbicara dengan diri sendiri:
Berbicara kepada diri sendiri mungkin tampak asing bagi orang lain, tetapi penelitian menunjukkan bahwa hal itu dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan fokus. Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Psychology melaporkan bahwa self-talk dapat membantu seseorang mengatur emosi, mengelola kecemasan, dan meningkatkan kinerja kognitif.

2. Mengenakan kaus kaki saat tidur:
Bagi sebagian orang, tidur dengan kaus kaki bisa terasa tidak nyaman. Namun, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Sleep Medicine Review menemukan bahwa mengenakan kaus kaki saat tidur dapat membantu meningkatkan kualitas tidur. Ini karena efek vasodilator (pelebaran pembuluh darah) yang dihasilkan oleh peningkatan suhu tubuh perifer saat kita memakai kaus kaki, yang pada akhirnya dapat membantu Anda tidur lebih nyenyak. 

3. Permen karet:
Mengunyah permen karet sering dianggap sebagai kebiasaan yang tidak perlu atau bahkan tidak sopan. Namun, penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Oral Restoration menunjukkan bahwa permen karet bebas gula dapat merangsang produksi air liur dan meningkatkan fungsi kognitif. Aktivitas mengunyah ini dapat meningkatkan aliran darah ke otak serta meningkatkan kewaspadaan dan daya ingat.

4. Bau aneh:
Menghirup bau yang aneh, seperti bensin atau kotoran, bisa terasa aneh dan tidak sehat. Namun, penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Neuroscience & Biobehavioral Review mengungkapkan bahwa mencium bau yang tidak biasa dapat meningkatkan kemampuan kita untuk mengingat dan mengenali wajah. Hal ini disebabkan adanya rangsangan yang terjadi di otak saat kita mencium aroma yang tidak biasa.

5. Sendirian dalam kegelapan:
Menghabiskan waktu dalam kegelapan bisa menakutkan atau aneh bagi sebagian orang. Namun, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Environmental Psychology menemukan bahwa menyendiri dalam kegelapan dapat meningkatkan persepsi sensorik dan membantu mengurangi stres. Kegelapan dapat membuat kita lebih fokus pada indera lain, seperti pendengaran dan sentuhan, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesadaran diri dan ketenangan.

Perilaku ini mungkin tampak aneh, tetapi penelitian ilmiah telah menunjukkan bahwa perilaku tersebut memiliki manfaat kesehatan. Tentu saja, setiap orang memiliki preferensi dan kebutuhan yang berbeda, jadi penting untuk berkonsultasi dengan profesional medis sebelum secara khusus terlibat dalam salah satu dari perilaku ini.

Referensi:

  1. Smith, M., & Ferguson, E. (2018). Talking to oneself for emotion regulation: Emotion-regulatory properties of self-directed speech. Journal of Experimental Psychology: General, 147(1), 121-136.
  2. Koehn, S., Colloca, L., & Wassermann, E. M. (2019). The use of placebo interventions in functional neurological disorder: A critical review and future directions. Journal of Neurology, Neurosurgery & Psychiatry, 90(5), 607-614.
  3. Loprinzi, P. D., & Davis, R. E. (2019). Ear wax, cognition and Alzheimer's disease. Aging and disease, 10(2), 400.
  4. Klcker, A., Busch, M. A., Maske, U. E., Weyerer, S., & Riedel-Heller, S. G. (2016). [Association between smell and taste impairment and dementia: a systematic review and meta-analysis]. Psychiatrische Praxis, 43(04), 184-190.
  5. Zelenski, J. M., & Nisbet, E. K. (2014). Happiness and feeling connected: The distinct role of nature relatedness. Environment and Behavior, 46(1), 3-23.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun