Ketika Hape Jadi Anggota Tubuh

Dari dulu, aku sudah menggemari banyak hal. Aku senang berolahraga, membaca, belajar hal baru, dan jalan-jalan. Semua kegemaran baru, biasanya akan membuatku ketagihan. Misalnya sekarang aku sedang hobi menulis, dan lagi giat-giatnya membuat artikel, bahkan aku rela duduk didepan layar laptopku berjam-jam hanya demi nonton anime.. wkwk.. nggak-nggak, demi membuat sebuah tulisan yang indah, menawan, anggun, dan menggugah jiwa-jiwa gabut dimana pun anda berada tentunya. 

Kegemaranku itu dinamis, selalu berubah-ubah sesuai mood dan suasana hati, serta perubahan politik global wkwk. Dulu saat ada musim batu akik.. aku adalah salah satu pasukan militan yang rela memantau sekalian batu-batu yang ada di pinggir-pinggir jalan, selokan, bahkan rela begadang demi menghaluskan batu-batu kesayangan. Namun sekarang, semua batu-batu itu sudah aku hibahkan pada yang membutuhkan, karena aku sudah bosan dan kegemaranku sudah ganti lagi.

Namun, but, walakin, ada satu kegemaran yang sulit digantikan. Bahkan, ini sudah menjadi ketergantungan. Yaitu, main hape.. yaa ini adalah kegemaran sekaligus rutinitas yang aku lakukan setiap hari. 

Semenjak pertama kali memilikinya, aku tak pernah bosan, malah aku mungkin bisa stress kalau nggak ada benda yang satu ini. Bangun tidur cari hape, sepanjang hari megang hape, sebelum tidur main hape. Ya Allah.. sebenarnya ini melelahkan, tapi aku sudah kecanduan. Mau gimana lagi..

Hape sudah jadi bagian tak terpisahkan dari keseharianku. Bahkan mungkin dia bisa dikategorikan sebagai anggota tubuhku, wkwk.. aku bisa kesakitan kalau dia nggak ada. 

Tanpa hape, hidupku ini terasa hampa...