Mohon tunggu...
Nabila Daud
Nabila Daud Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Universitas Muhammadiyah Jakarta, Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Etika Berkomunikasi Sebagai Influencer

14 April 2023   03:16 Diperbarui: 14 April 2023   03:20 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Seperti yang kita ketahui, etika dalam berkomunikasi itu sangat penting dikehidupan kita sebagai makhluk sosial. Etika adalah prinsip untuk mengatur perilaku dalam masyarakat. Sedangkan komunikasi adalah hubungan interaksi antar manusia berupa pengiriman dan penerimaan pesan.

Kali ini kita akan membahas Pentingnya Etika Berkomunikasi di kalangan influencer. Sebagai influencer mereka harus memberi contoh yang baik kepada pengikut akun sosial medianya. Karna influencer adalah orang yang mampu mempengaruhi orang lain untuk ikut serta sesuai dengan tujuannya.

Media sosial adalah sebuah media online, dengan cara penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi dan menciptakan isi. Perkembangan media sosial secara langsung berdampak terhadap tatanan dari perilaku manusia, baik sebagai sarana informasi maupun sarana interaksi antar manusia.

Adapun Etika komunikasi yang baik dalam media sosial adalah jangan menggunakan kata kasar, provokatif, porno ataupun SARA; jangan memposting artikel atau status yang boong; jangan mencopy paste artikel atau gambar yang mempunyai hak cipta, serta memberikan komentar yang relevan.

Dijaman sekarang hampir semua orang menggunakan gadget untuk mencari informasi, belanja, hiburan, ataupun pekerjaan. Semua itu bisa didapatkan dari akun sosial media para influencer. Contohnya Vina Muliana, ia seorang konten kreator yang memberi edukasi seputar tips menulis resume dan memberi cara-cara untuk mudah mendapat pekerjaan. Konten yang ia buat mudah dipahami dan selalu mendapat respon yang positif.

Contoh yang disebutkan tadi adalah salah satu akun sosial media yang berguna untuk mencari informasi. Masih banyak influencer lainnya yang membuat konten untuk berjualan, menghibur, dan lain-lain.

Untuk seseorang yang memiliki profesi sebagai influencer, banyak hal yang harus diperhatikan sebelum ia “beraksi” di akun media sosialnya. Seperti memastikan kembali informasi yang ia sampaikan agar tidak terjadi kesalahpahaman.

Secara etis seorang influencer juga harus mempertimbangkan kontennya itu bermanfaat atau tidak. Meskipun andai kontennya bertujuan untuk menghibur, jangan sampai konten influencer jadi memecah belah bangsa yang multibudaya ini.

Jika sebagai influencer tidak memiliki etika berkomunikasi, akan dapat berdampak buruk bagi orang lain bahkan dirinya sendiri. Salah satu dampak yang dapat terjadi yaitu orang lain dapat meniru tindakan yang ia lakukan. Dampak untuk dirinya sendiri yaitu, ia akan mendapat hujatan bahkan ejekan dari para netizen jika mereka tau apa yang influencer lakukan itu salah dan terlihat tidak memiliki etika yang baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun