Mohon tunggu...
Kang Paijo
Kang Paijo Mohon Tunggu... -

Senang menyimak dan bebas mengekspresikan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filosofi Puasa; Simbolik Jari Tengah dan Arjuna

31 Juli 2013   09:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:48 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

PUASA DAN JARI TENGAH

Tangan kita terdiri dari lima jari, demikian juga rukun Islam juga memiliki lima rukun. Dari setiap jari kita bisa menjadi simbol dari kelima Rukun Islam. Khusus untuk puasa, dalam Rukun Islam dilambangkan dengan jari tengah. Untuk jari lain bisa dilihat disini.

Jari Tengah, disebut jari tengah karena letaknya berada ditengah, jika disejajarkan dengan jari lain posisinya paling tinggi. Terlihat jari tengah menjadi penyeimbang bagi jari-jari lainnya. Seperti halnya puasa, dengan puasa setiap orang Islam bisa meraih derajat kerohanian yang tinggi. Puasa juga menjadikan orang yang menjalankannya bisa mengendalikan hawa nafsu dan menyeimbangkan emosinya. Sehingga terhindar dari segala pengaruh keburukan dan godaan maksiat. Saat berpuasa, jangankan yang haram atau yang dilarang, barang-barang atau hal-hal yang halalpun kita tinggalkan. Sebuah pelajaran hikmah yang begitu luhur, mentarbiyati kehidupan jasmani dan rohani kita untuk menjadi lebih baik.

PUASA DAN ARJUNA

Arjuna, digambarkan sebagai tokoh yang sangat tampan, lemah lembut, pemberani, pemanah ulung, pembela kebenaran, senang tirakat dan idola kaum wanita. Arjuna merupakan rangkaian dari kata Ar, ju dan na. Ar kependekan dari kata Arsa, artinya akan atau mengharapkan, Ju kependekan dari kata maju, dan Na kependekan dari kata rahina, artinya terang karena penerangan dari langit atau agama. Jadi, ARJUNA bermakna mengharapkan kemajuan atau kesuksesan ruhani (agama). Tokoh ini mempresentasikan kepada ”Shiyam” atau Puasa, sebagai rukun Islam ketiga. Maksudnya adalah amalan Puasa dapat membuat pelakunya berhati suci yang menyebabkan Tuhan berkenan mengaruniakan petunjuk, sehingga hati menjadi terang-benderang.  Oleh karena itu sejarah membuktikan bahwa sebelum para nabi menerima petunjuk (wahyu), biasanya mereka melakukan puasa lebih dahulu (atau bertapa).

Arjuna sebagai tokoh yang tampan menggambarkan bahwa, Ibadah Puasa dibulan Ramadhan memiliki pesona pahala luar biasa, yang menarik hati kaum Muslim untuk menjalankannya. Sedangkan keahliannya dalam bertempur dan memanah, merefleksikan Ibadah Puasa sebagai senjata untuk melawan hawa nafsu. Sifat lemah lembut Arjuna merupakan manifestasi kasih sayang orang yang berpuasa kepada sesamanya. Saat berpuasa kita merasakan sebuah pengalaman riil menjadi orang yang terbatas dengan makanan. Hal ini diharapkan bisa menumbuhkan rasa empati serta jiwa sosial kita dan mewujudkannya dalam bentuk sedekah.

sumber: http://islamireligius.blogspot.com/2013/07/filosofi-puasa-simbolik-jari-tengah-dan.html

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun