Pelajar merupakan anak yang sedang mengikuti pendidikan di lembaga pendidikan atau sering kita sebut bersekolah seperti sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas. Dengan adanya perkembangan zaman era digital ini, kemungkinan besar semua pelajar memiliki handphone baik milik sendiri maupun  orang tua atau keluarga, baik dari sekolah dasar sampai sekolah menengah. Handphone sangat mempengaruhi pola pikir manusia bahkan kehidupan kita, baik dalam sisi positif maupun negatif, sisi positif seperti menambah wawasan dengan cerdas menggunakan handphone, dan tentu adanya  sisi negatif seperti terjadinya pergaulan bebas di kalangan pelajar. Tentunya kita tidak kaget dengan yang namanya pergaulan bebas, pergaulan bebas merupakan salah satu bentuk perilaku menyimpang yang mana bebas dimaknai melampaui batas batas norma yang ada. Pelajar sekarang berbeda dengan pelajar dahulu, pergaulan pelajar sekarang sangat melewati batas batasan norma, di kabupaten Tegal terdapanyak banyak ratusam sekolah baik dari sekolah dasar sampai sekolah menengah, tetntunya pelajar di kabupaten Tegal terdapat ribuan pelajar, dan ribuan pelajar tersebut setengah dari mereka atau lebih sudah terjerumus dalam pergaualan bebas.
       Kasus-kasus pelajar di kabupaten Tegal sangat banyak sepertinya tawuran antar pelajar yang menyebabkan kematian, meminum minuman keras atau mabok sering kita temui pelajar pelajar di Indonesia yang minum alkohol, generasi sekarang ada masalah sedikit seperti putus cinta melampiaskanya dengan cara meminum alkohol, pelajar sekarang juga ada yang bermain judi online atau orang menyebutnya slot yang aku heranin uang saku dari orang tua malah dipakai untuk bermain slot, peredaran obat-obatan pilkoplo sudah marak di kalangan pelajar sudah mulai banyak pelajar yang awalnya penasaran menggunakan obat obatan terlarang sekarang malah menjadi ketagihan, warung penjual obat-obatan terlarang ini banyak yang ku temui di Kabupaten Tegal dengan mengincar pelajar agar membeli, kasus hamil di luar nikah juga banyak di Kabupaten Tegal terutama pada pelajar, yang awalnya temenan dengan lawan jenis terus dekat sampai ke jenjang pacaran, anak sekolah dasar sekarang juga sudah mengerti mengenai pacaran, pacaran pelajar sekolah dasar masih hanya sekedar suka atau cinta monyet sedangkan beda dengan pacarana pelajar kelas menengah pertama dan menengah ke atas yang pacaranya melebihi batas dengan melakukan kissing, pelukan, pegangan tangan, yang menyebabkan terjadinya hubungan seksual dan  bisa menimbulkan hamil di luar nikah, pelajar sekarang khususnya di kabupaten Tegal, sopan santunya kepada orang tua mulai menghilang dari segi bicara kepada orang tua yang bernada tinggi, membantah perkataan orang tua, di era sekarang ini banyak yang tidak tahu tentang menggunakan bahasa jawa inggil atau bahasa kromo, yang menjadi bahasa paling sopan untuk berbicara kepada orang tua.
  Dari banyaknya kasus diatas terjadi tahap pergaulan bebas yang di kalangan pelajar kabupaten Tegal dari awal sekolah dasar sudah mengerti yang namanya pacaran, sudah mulai membeli rokok atau menghisap rokok puntungan sisa dari orang, dari situ sudah terlihat anak atau pelajar yang kedepanya terjerumus di pergaulan bebas, di sekolah menengah  pertama ini lah yang mentukan baik buruknya kita kedepan dengan mencari jati diri pelajar sekolah menengah ini tentunya bermacam macam dari yang hal positif missal dengan mengikuti kegiatan organisasi, mengikuti extra serta lomba lomba nah tentunya menjadi ikonik jati diri mereka masih, disamping itu pelajar yang tidak melakukan dalam hal positif malah terjerumus mencari jati diri di hal negatif atau biasa di sebut caper kepada orang lain dengan melakukan tawuran, mengikuti gangster di dunia malam, dengan petentang petenteng di sekolah, merokok serta meninuman keras agar bertujuan di pandang orang, pergaulan bebas paling bahaya pada saat di sekolah menengah keatas dimana semua sudah paham tentang hal dewasa tentunya umur di sekolah menengah pertama sedang beranjak ke masa remaja dimana tentunya alat alat reproduksi sudah mulai aktif, di kenakalan sekolah menengah ini kelanjutan dari kenakalan yang ada sekolah menengah pertama, pelajar yang aktif dalam organisasi, prestasi akan terus berkembang di sekolah menengah tapi kemungkinan kecil ada yang terjerumus ke pergaulan bebas karena ada ajakan dari teman, yang dari sekolah menengah pertama sudah mengenal pergaulan bebas akan menambah semakin menjadi jadi di sekolah menengah keatas ini namun kemungkinan kecil pelajar ada yang berbalik arah karena sudah  mengetahui bahanya pergaulan bebas dan menjadi tidak terjerumus pergaulan bebas di sekolah menengah keatas.
 Faktor penyebab pergaulan bebas terhadap pelajar di kabupaten Tegal ini tentu sangat banyak, yang paling mempengaruhi yaitu handpone dengan adanya kemajua teknologi sekarang ini, pelajar di Indonesia tentunya memiliki media sosial seperti halnya tiktok, yutuobe, Instagram dan masih banyak lainya. Di media sosial ini lah yang mempengaruhi gaya hidup sesorang yang mengikuti budaya barat, sedangkan pelajar secara umur masih dibawah 17 tahun yang dimana menset atau pola piker yang belum jalan sempurnanya, masih masa belajar dalam gaya hidup, dengan cara melihat gaya orang lain serta menirunya, bukan hanya itu media sosial juga memberikan kemalasan pelajar untuk membaca buku, berfikir kritis, karena mereka menganggap bahwa di handphone semuanya ada tanpa harus ribet, serta media sosial juga menjadi dampak adanya tawuran, karena tawuran menggunakan media sosial sebagai alat berkomunikasi dari kubu satu dengan kubu lainya atau bisa di bilang janjian bertemu dimana, lawanya berapa-berapa, bukan hanya itu media sosial juga penyebab adanya hamil diluar nikah khususnya kaum pelajar, media sosial digunakan untuk kabar kabaran untuk melakukan perbuatan zina serta hanphone di gunakan untuk menonton film film porno, sehingga pelajar menjadi berfikiran kotor melihat Perempuan menjadi nafsu.
  Bukan hanya media sosial menjadi dampak pergaulan bebas pelajar di kabupaten Tegal namun karena ada faktor dari keluarga atau lingkungan, banyak anak anak pelajar sekarang menjadi brutal karena adanya permasalahan kedua orang tua, karena sang anak sering mendengar pertengkaran kedua orang tua setiap hari, mental sang anak menjadi down, bahkan menjadi setres atau biasa disebut anak broken home, anak anak tersebut biasanya tidak betah dirumah dikarenakan sering terjadinya pertengkaran antara kedua orang tua dengan itu anak tersebut melampiaskan segala masalahnya dengan keluar rumah bermain dengan teman tidak menggunakan waktu, dengan bermain ini lah mulai dengan merokok awalnya, lama kelamaan meminum minuman alkohol bahkan ada anak karena tidak betahnya dirumah ia memilih untuk menjadi anak jalanan, tinggal dijalanan, mencari makan dijalanan dengan cara mengamen dari sini kita menyadari bahwa komunikasi dalam keluarga sangat dibutuhkan agar tidak adanya pertengkaran sesama anggota keluarga.
   Selanjutnya faktor lingkungan, sebagai contoh di kabupaten Tegal ada daerah portitusi dimana daerah tersebut sebagai tempat untuk seks jual beli wanita, di daerah tersebut sama seperti desa lainya banyak pemukiman aktivitas keluarga yang menjadi beda saat Ketika malam banyak Perempuan yang menjual dirinya untuk memuaskan nafsu laki-laki, didaerah tersebut tentunya ada anak pelajar hal ini menyebabkan anak tersebut sudah terbiasa dengan hal hal maksiat yang dilihat sehari hari bahkan menganggapnya hal yang wajar dari sinilah pergaulan bebas mulai tersebar ke pelajar yang lain, dengan pelajar tersebut memberi opini tentang wajarnya hal hal maksiat yang dilakukan didaerah sekitarnya.
  Berikutnya faktor minder atau tidak pas dengan teman sekelasnya, yang saya temui saat bersekolah pasti ada aja anak yang minder untuk bergaul dengan teman sekelasnya,menganggap bahwa dirinya bodoh tidak pantas bergaul dengan teman lainya, dengan keminderan itu pelajar tersebut dengan mencari kesenangan diri dengan cara melakukan brutalitas seperti membolos, merokok disekolah, tawuran antar sekolah, anak tersebut menganggap bahwa dirinya itu anak tidak berguna dengan itu ia berfikiran untuk melakukan perbuatan yang dilarang agar sekalian hancur kehidupan mereka.
 Solusi terhadap masalah yang ada di atas antaranya sebagai berikut:
1.Pendidikan yang tepat dan kesadaran
Pendidikan sangat mempengaruhi gaya hidup pelajar dengan cara guru serta orang tua sering memberikan edukasi tentang bahayanya pergaulan bebas dengan tujuan agar sang anak terhindar dari tersebut.
2.Pengawasan terhadap pelajar
Pengawasan ini sangat penting dilakukan oleh orang tua ketika dirumah dimana orang tua harus mengawasi anaknya saat menggunakan media sosial, dengan cara mengecek handphone anakanya setiap minggu sekali, adanya pengawasan tersebut terminimalisir sang anak tidak terjerumus didalam pergaulan bebas.
3.Komunikasi yang terus terjaga
Komunikasi sangat penting agar sang anak tidak canggug ketiika bercerita tentang hal apapun, menjadikan suasana keluarga menjadi harmonis dan sang anak tentunya akan betah dirumah tidak terus menerus bermain, yang kedua komunikasi anatara guru dengan murid agar menjadikan guru sebagai orang tua kedua setelah orang tua kedua, menjadikan sang anak untuk bersemangat belajar dikelas, selanjutnya komunikasi anatar orang tua dengan teman anaknya agar mengetahui apa yang dilakukan dan apa yang dirasakan anaknya jadi terjadilah penyelesaian masalah yang cepat.