ISLAM DAN KARAKTERISTIK
ABSTRAK
Radikalisme dan fundamentalisme dalam memahami ajaran agama Islam sebaiknya dicegah dan dihentikan dalam bingkai kehidupan yang pluralitas. Tindakan pencegahan " preventive action " menjadi hal yang tepat untuk kita meninggalkan model pemahaman yang bersifat radikal dan fundamental dalam beragama dengan beralih ke ajaran Islam yang bernilai kesatuan dalam keragaman pluralisme agama. Nilai-nilai ajaran Islam hanya dapat dicapai apabila konsep dan karakteristik ajaran Islam dikembangkan melalui pemahaman humanistik.
Karakteristik utama ajaran Islam mencakup lima pokok ajaran yang dikenal sebagai Rukun Islam: syahadat (pernyataan iman), salat (ibadah ritual), zakat (pemberian amal), puasa di bulan Ramadan, dan haji (ziarah ke Mekkah). Selain itu, Islam juga mengajarkan akhlak mulia, disiplin dalam kehidupan sehari-hari, dan tanggung jawab sosial terhadap sesama. Prinsip-prinsip etika yang terdapat dalam ajaran Islam mengarahkan umatnya untuk hidup dengan kedamaian, toleransi, dan harmoni, serta menjaga hubungan yang baik dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam sekitar.
Secara keseluruhan, ajaran Islam berusaha membentuk individu yang tidak hanya beriman, tetapi juga berperilaku baik dalam berbagai aspek kehidupan, baik dalam ibadah, sosial, ekonomi, maupun politik. Prinsip Islam yang inklusif dan universal mengutamakan keseimbangan antara duniawi dan ukhrawi, dengan tujuan mencapai kebahagiaan dunia dan keselamatan akhirat.
- Pengertian Islam
- Islam berakar kata dari "aslama", "yuslimu", "islaaman" yang berarti tunduk, patuh, dan selamat. Islam berarti kepasrahan atau ketundukan secara total kepada Allah SWT. Orang yang beragama Islam berarti ia pasrah dan tunduk patuh terhadap ajaran-ajaran Islam. Seorang muslim berarti juga harus mampu menyelamatkan diri sendiri, juga menyelamatkan orang lain. Tidak cukup selamat tetapi juga menyelamatkan.
- Secara istilah Islam adalah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW untuk umat manusia agar dapat hidup bahagia di dunia dan akhirat. Islam adalah agama yang datang dari Allah SWT yang Ia turunkan melalui rasulNya Muhammad SAW. Inti dari ajaran Islam adalah mengajak manusia untuk beriman kepada Allah dan mengaktualisasikan iman tersebut dalam perilaku ibadah.
- Menurut beberapa teori, ajaran Islam masuk melalui perdagangan sambil berdakwah, atau memang datang ke Nusantara untuk menyiarkan ajaran Islam. Namun, para ahli Sejarah menetapkan bahwa ada 4 teori masuknya Islam ke Indonesia, yaitu:
- Teori Arab
- Pertama kalinya teori ini diutarakan oleh Crawfurd (1820), Keyzer (1859), Niemann (1861), de Hollander (1861), dan Veth (1878). Menurut persepsi mereka, Islam yang dibawa ke nusantara datang dari pedagang asal Arab, khususnya oleh kaum Alawiyyin di Hadramaut. Teori ini didukung oleh mayoritas sejarawan, salah satunya Hamka dalam seminar 'Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia' pada tahun 1962. Adapun pendapatnya bahwa Islam datang langsung dari Makkah.
- Teori Gujarat
- Teori ini menyatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia karena dibawa oleh orang India. Adapun teori gujarat dikemukakan oleh Pijnapel (1872) pertama kalinya, dan dikembangkan oleh Snouck Hurgronje.
- Teori Persia
- Menurut teori ini, Islam masuk di nusantara pada tahun ke-13 Masehi, serta yang membawanya adalah orang dari Persia (Iran). Sejarawan Indonesia yang mendukung teori ini adalah P. A. Hoesein Djayadiningrat. Persepsinya dititikberatkan pada tinjauan kebudayaan kalangan penduduk muslim Indonesia, yang dirasa punya kesamaan dengan Persia.
- Teori Tiongkok (China) Islam dibawa oleh perantau dari Tiongkok menurut teori satu ini. Yang menjadi dasar argumennya adalah fakta bahwa orang Tionghoa suda ada di kepulauan nusantara sejak abad pertama Hijriah.
Teori ini dikembangkan oleh ahli Kong Yuanzhi, dan didukung pula oleh Hamka. Keduanya mengambil dari buku populer di kalangan sejarawan Barat dan Timur, yakni yang ditulis oleh Ma Huan dan Fei Hsin. Dalam buku tersebut menyertakan perjalanan Cheng Ho, seorang muslim Tionghoa ke berbagai daerah Asia, termasuk Indonesia.- Karakteristik Islam
- Karakteristik adalah kualitas tertentu atau ciri yang khas dari seseorang atau sesuatu. Bahkan agama pun mempunyai karakteristik, khususnya agama Islam. Satu-satunya agama yang diturunkan oleh Allah SWT. Dengan segala rahmat dan juga karunia Allah SWT., islam mempunyai beberapa karakteristik yang menjelaskan bahwa agama Islam adalah agama yang paling sempurna bagi umat-umatnya. Terutama sumber ilmu yang dimiliki oleh agama Islam yang menjadi pedoman hidup bagi umat-umatnya pula. Karakteristik tiap ajaran agama-agama memiliki perbedaan masing-masing sesuai dengan pemikiran dan pemahaman terhadap al-Kitab yang dipelajari sebagai dasarnya dalam beragama. Islam adalah agama yang memiliki karakteristik khas, yang tercermin dalam ajaran, praktik, dan pandangan hidup umatnya. Karakteristik-karakteristik ini membentuk identitas agama Islam dan membedakannya dari agama-agama lain. Berikut adalah beberapa karakteristik utama dalam Islam:
- Tauhid
- Salah satu karakteristik paling fundamental dalam Islam adalah keyakinan pada tauhid, yaitu konsep bahwa Tuhan (Allah) adalah satu dan tidak ada sekutu bagi-Nya.
- Al-Qur'an Sebagai Petunjuk Kehidupan
- Al-Qur'an, yang dianggap sebagai wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad melalui malaikat Jibril, adalah kitab suci umat Islam yang menjadi pedoman hidup. Al-Qur'an berisi petunjuk moral, hukum, serta kisah-kisah umat terdahulu yang diambil untuk memberikan pelajaran kepada umat Islam.
- Rukun Islam
- Syahadat: Mengucapkan kalimat syahadat sebagai pernyataan iman.
- Shalat: Melaksanakan ibadah shalat lima waktu.
- Zakat: Memberikan sebagian harta untuk membantu mereka yang membutuhkan.
- Puasa: Berpuasa selama bulan Ramadhan untuk menumbuhkan kesabaran dan pengendalian diri.
- Haji: Menunaikan ibadah haji ke Mekah bagi yang mampu secara fisik dan finansial.
- Keharmonisan Dengan Alam Dan Lingklunagn
- Islam mengajarkan pentingnya menjaga alam semesta sebagai ciptaan Tuhan yang harus dihormati dan dijaga kelestariannya. Konsep ini tercermin dalam ajaran untuk tidak merusak bumi, melestarikan sumber daya alam, serta menghormati hewan dan tumbuhan. Umat Islam diajarkan untuk menjadi khalifah (pemimpin) yang bertanggung jawab atas bumi.
Islam adalah agama yang bersumber dari Allah dan memiliki beberapa karakteristik, di antaranya:
- Rabbaniyyah: Ajaran Islam bersumber dari Allah, bukan dari manusia.
- Insaniyah: Ajaran Islam sesuai dengan sifat, hak, dan nilai-nilai manusia sebagai individu dan makhluk sosial.
- Asy-Syumul: Ajaran Islam bersifat menyeluruh dan mencakup semua aspek kehidupan manusia.
- Al-Waqi'iyah: Ajaran Islam dapat diamalkan oleh siapa saja, di mana saja, dan kapan saja.
- Al-Wasathiyyah: Ajaran Islam bersifat moderat dan mengedepankan keselarasan dalam berbagai aspek kehidupan.
- Al-Wudhuh: Ajaran Islam bersifat jelas dan logis.
- 'Adam al-Haraj: Allah tidak menghendaki adanya kesukaran dan kesempitan bagi penganut agama Islam. Ajaran Islam tidak diturunkan sekaligus, tetapi sedikit demi sedikit, tahap demi tahap. Ajaran Islam diperuntukkan untuk semua manusia sepanjang masa di mana dan kapan saja, sehingga sesuai dengan situasi perkembangan masing-masing.
- Metode Pemahaman Islam
- Metode pemahaman Islam merujuk pada cara atau pendekatan untuk memahami ajaran agama Islam secara komprehensif, baik dari segi teori maupun praktik. Memahami islam dapat dilakukan melalui berbagai metode yang beragam, tergantung pada tujuan, dan latar belakang individu. Berikut adalah bebrapa metode yang sering digunakan untuk memahami islam:
- Metode Kajian Sumber
- Metode kajian sumber yaitu mengkaji islam langsung dari sumbernya yang asli, yakni Al-Qur'an dan As-Sunnah.
- Metode Disiplin Ilmu dan Kajian Isi
- Dalam mempelajari Islam melalui metode disiplin ilmu dan kajian isi ini agar tidak terjadi kekeliruan, disyaratkan: (1) mempelajarinya harus secara integral, tidak parsial agar tidak menimbulkan ta'ashub, (2) harus bersumber dari Ulama Muslim, tidak boleh dari orang yang orientalis, (3) harus secara terstruktur dimulai dari tingkat dasar terlebih dahulu sesuai dengan struktur yang telah disusun oleh para ulama.
- Metode Tipologi
- Metode ini untuk memahami Islam yang berkembang dalam realitas sejarah, dan dalam konteks dinamika dan dialektika penafsiran yang sangat terkait dengan dimensi ruang dan waktu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H