Mohon tunggu...
Muhammad Bilal Abiyoso
Muhammad Bilal Abiyoso Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurnalistik

Artikel dengan berbagai topik pembicaraan, semoga bermanfaat!

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Pahlawan Tak Dikenal Pemegang Tali Penghubung Masa Lalu dan Masa Depan

28 November 2024   04:54 Diperbarui: 28 November 2024   07:45 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Enan Johansyah (70), Pemimpin Seni Lenong Betawi Cahaya Muda di Kampung Cengklong, Kabupaten Tangerang, Banten. Sumber: Dokumentasi Pribadi

Di sudut kota Jakarta yang semakin modern, di antara gedung-gedung tinggi dan jalan-jalan bising, hadir seorang pahlawan tak dikenal pria dengan usia 70 yang memegang tali penghubung antara masa lalu dan masa depan.

Itulah Enan Johansyah, Pemimpin Kesenian Lenong Betawi Cahaya Muda, salah satu kelompok seniman yang berjuang untuk melestarikan lenong betawi dari kepunahan.

Lenong berkembang di kalangan masyarakat betawi di Jakarta pada abad ke-19. Awalnya, lenong merupakan bagian dari hiburan rakyat yang dipentaskan dalam acara-acara hajatan seperti pernikahan dan sunatan. Pertunjukan lenong biasanya dilakukan pada malam hari dan berlangsung hingga larut malam, bahkan pagi hari. Para pemain lenong, dengan kostum khas dan dialog yang mengocok perut, menghibur penonton dengan cerita-cerita lucu dan kritik sosial yang tajam.

Enan merupakan seorang seniman teater tradisional betawi yang mendedikasikan hidupnya untuk melestarikan lenong. Lenong, seni teater yang sarat dengan humor dan kritik sosial, kini seakan menjadi tamu di kota asalnya sendiri.

Seni Lenong Betawi Cahaya Muda merupakan lembaga yang telah lama berdiri dengan berbagai pemimpin berbeda generasi. Seni Lenong Betawi Cahaya Muda bermarkas di Kampung Cengklong, desa yang berada di Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten. Markas Seni Lenong Betawi Cahaya Muda yang menjadi tempat bertemu, latihan serta tempat penyimpanan alat musik gambang kromong. Enan Johansyah telah memegang dan merawat alat musik gambang kromong pengantar pertunjukkan lenong betawi selama 40 tahun lamanya. Alat musik gambang kromong yang dirawatnya antara lain Tehyan, Gambang, Kromong, Gong, Kecrek, Klenong, Kendang, Kempul, dan lainnya. Enan Johansyah lahir dan besar di tengah lingkungan seni. Meskipun tidak tamat SMP, sejak muda, Enan telah terpikat oleh pesona lenong. Enan belajar bermain lenong dari para sesepuh dan mengasah bakatnya di panggung-panggung kecil.

Enan telah memutuskan untuk mengabdikan hidupnya pada seni lenong. Bersama dengan beberapa teman sejawat, dia melanjutkan kepemimpinan kesenian tradisional Lenong Cahaya Muda. Kelompok ini berusaha memperkenalkan lenong kepada generasi muda dan menggelar pertunjukan di berbagai tempat.

Secercah harapan muncul dalam hati kecil kepada pemerintah ketika Enan mulai  berbicara di berbagai seminar dan acara budaya, memperjuangkan pentingnya melestarikan seni lenong sebagai bagian dari warisan budaya betawi. Enan memiliki harapan untuk diundang dan dipromosikan secara umum dan khusus oleh pemerintah maupun pihak swasta sehingga warisan budaya betawi ini dapat terus berkembang dan tidak sirna tergerus zaman. Kenyataannya, sampai sekarang pemerintah maupun pihak swasta seakan enggan memberikan fasilitas baik berupa dukungan finansial ataupun pengenalan sosial kepada ranah yang lebih luas. Kini seni lenong betawi kian terpinggirkan karena adanya modernisasi gaya hidup masyarakat yang makin sibuk dan cenderung menyukai hiburan digital, seperti televisi, internet, dan media sosial. "Sangat disayangkan seni semakin asing" ujar Enan saat diwawancara, Sabtu (8/6).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun