"Perintahkanlah anak-anakmu untuk mendirikan sholat apabila mereka telah berumur tujuh tahun dan hukumlah mereka jika mereka tidak tidak mendirikan sholat ketika sudah berumur sepuluh tahun" (HR. Abu Daud)
Pendampingan aktivitas dalam bentuk mengingatkan dan mengajak untuk mendirikan ibadah bersama merupakan cara yang efektif untuk mengajarkan sholat secara rutin dan juga untuk menanamkan betapa pentingnya sholat. Ketika telah masuk waktu sholat, tetapi orang tua membiarkan anak-anak hanyut dalam aktivitas menonton televisi, bermain game di laptop atau handphone, sama seperti mengajarkan bahwa ibadah atau sholat itu tidak penting, lebih penting bermain game atau pun menonton televisi.
Allah swt mengingatkan bahaya dari generasi yang meninggalkan ibadah sholat :
"Lalu datanglah sesudah mereka (generasi) pengganti yang mengabaikan sholat dan mengikuti hawa nafsu. Maka mereka dalam waktu dekat akan tersesat." (QS. Maryam : 59)
- Membelanjakan harta di jalan Allah Ta'ala
Di dalam Al-quran, perintah mendirikan sholat senantiasa diikuti dengan membayar zakat. Mengorbankan harta di jalan Allah Ta'ala merupakan "riyadhoh" jiwa yang biasa dilakukan oleh para nabi dan sahabat, supaya hati tidak terikat oleh kecintaan pada dunia melebihi cinta kepada Allah swt dan agama-Nya. Rasa memiliki terhadap agama begitu tertanam di dalam hati, akhirnya rohani mereka tubuh beriringan dengan tumbuhnya agama. Ciri ketaqwaan melekat dengan wujud mereka, sebagaimana Allah Ta'ala firmankan :
"orang yang beriman kepada yang ghaib, mendirikan sholat dan menafkahkan sebagian dari harta yang telah Kami rizkikan kepada mereka." (QS. Al-Baqarah : 3)
Berapa banyak uang saku yang diberikan kepada anak setiap hari ? berapa anggaran untuk berlangganan internet atau membeli pulsa setiap bulan ? berapa anggaran belanja setiap bulan ? berapa anggaran untuk membeli pakan hewan kesayangan ? Â apakah ada anggaran untuk infak, sedekah dijalan Allah swt, kepada anak yatim atau orang miskin ? Â Â
Nabi Muhammad saw mengingatkan :
"Jauhilah sifat bakhil (pelit), karena sesungguhnya yang membinasakan orang sebelum kalian adalah sifat bakhil..." (HR. Abu Daud)
Wa'allahu 'alam
"kehilangan harta, sejatinya tidaklah kehilangan apa pun. Kehilangan nyawa, sejatinya hanya kehilangan setengah dari diri kita. Kehilangan agama, sejatinya adalah kehilangan segala-galanya."