Mohon tunggu...
Bilal Ahmad Bonyan
Bilal Ahmad Bonyan Mohon Tunggu... -

Ahmadiyya Moslem Society\r\n\r\nlove for all hatred for none

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Fana bukan Fanatik

1 Juli 2012   08:55 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:22 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Membaca tulisan mas katedrarajawen yang berjudul “Membebaskan Diri dari Kefanatikan dan Kebencian” membuat setiap orang menjadi tersadar akan tujuan beragama.

Dalam kita beragama tentunya ada hal yang menjadi tujuan yang harus dicapai. Dan untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan “totalitas”. Untuk mengekspresikan nilai “keberagamaan”, seseorang terkadang memperlihatnya dengan berbagai cara. Ada seseorang yang mengekspresikan totalitas keberagamaannya hingga cara dia berpakaian. Dan mungkin ada seseorang yang mengekspresikan totalitas keberagamaannya hingga prilaku kehidupannya sehari-hari. Demikianlah sebagian dari cara-cara seseorang “mengekspresikan” totalitas keberagamaannya. Dan kita sebagai orang kedua yang melihat mereka dengan segala totalitasnya dalam beragama akan menilai mereka sebagai orang yang sangat fanatic dengan apa yang diyakininya.

Asumsi seseorang ketika mendengar atau membaca kata “fanatic”, maka akan tergambar seseorang yang begitu militan, atau bahkan menjurus kearah ekstrim. Apa lagi ketika kata fanatic ini disandingkan agama. Namun demikian, fanatic jangan membuat seseorang menebarkan rasa benci kepada orang lain. Dan apa bila kita mencari gambar di google dengan mengetik kata fanatic agama, salah satu yang muncul adalah ini :

Ada kata lain yang “menurut” saya yang lebih “sejuk” dibaca dan didengar ketika kita melihat seseorang yang begitu totalitas dalam mengekspresikan rasa keberagamaannya, yaitu fana. “Melibur diri” secara utuh dan menyeluruh terhadap apa yang diyakini dan dicintainya itulah fana. Dan ketika kita mencari gambar di google dengan mengetik kata fana agama, maka salah satu yang akan muncul adalah ini :

13411328281327532343
13411328281327532343

Namun yang terpenting bagi kita dalam beragama adalah berlomba-lombalah dalam kebaikan. Karena Rasulullah Muhammad saw. bersabda :

“Innallaaha laa yanzhuru ila showaarikum wa amwaalikum walakin yanzhuru ila quluubikum wa’amaalikum”

“Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada rupa dan harta kamu melainkan Dia akan melihat kepada hati dan amal kamu”

Love for all hatred for none

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun