Mohon tunggu...
Bilal Ahmad Bonyan
Bilal Ahmad Bonyan Mohon Tunggu... -

Ahmadiyya Moslem Society\r\n\r\nlove for all hatred for none

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ahmadiyah "Panas Lagi"

28 November 2010   06:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:14 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dari sejak lama saya berfikir, pasti berita tentang Ahmadiyah ini akan kembali "terangkat" di masyarakat. Dan setelah melihat tayangan "zona merah" di salah satu televisi swasta. Kita melihat mulai muncul "gejolak" pengusiran terhadap warga Ahmadiyah di Ketapang, Mataram.

Hal yang "mengejutkan" adalah para pelaku dari tindakan penyerangan terhadap pemukiman ahmadiyah tersebut adalah anak-anak. Muncul dihati saya sebuah pertanyaan, siapa yang "mendorong" mereka untuk melakukan perbuatan tersebut...?

pada umumnya apabila mereka ditanya berkenaan dengan Ahmadiyah, pasti jawabannya adalah..."kan mereka (ahmadiyah) sudah difatwakan sesat oleh MUI"...

ada hal yang menurut saya menarik dari sejarah MUI memfatwakan sesat terhadap Islam Ahmadiyah. Pada tahun 1980 MUI pertama kali mengeluarkan fatwa sesat terhadap Ahmadiyah berdasar referensi bebebrapa buku, dan berkenaan dengan buku tersebut masyarakat bahkan Ahmadiyah sekalipun tidak tahu buku apa saja itu.

dan yang berikutnya, Pihak MUI tidak "mengecek" langsung pada Jemaah Ahmadiyah, sehingga fatwa tersebut benar-benar tanpa ada dialog dengan Ahmadiyah. demikian pula dengan fatwa MUI yang dikeluarkan pada tahun 2005.

saya begitu prihatin melihat sejarah ini, tanpa mengadakan "cek" langsung dari sumbernya, MUI "berani" mengeluarkan fatwa SESAT. sebuah fatwa yang bukan saja membawa beban moril bagi komunitas tertentu, tetapi juga bisa memunculkan tindakan anarkis terhadap pihak yang difatwakan sesat.

oleh karena itu, saya menghimbau kepada masyarakat bahwa apabila kita ingin mengetahui sesuatu tanyakanlah langsung pada sumbernya. sehingga kita tidak mendapatkan kabar burung, bahkan fitnah.

love for all hatred for none

muslim ahmadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun