Mohon tunggu...
Bilal Ahmad Bonyan
Bilal Ahmad Bonyan Mohon Tunggu... -

Ahmadiyya Moslem Society\r\n\r\nlove for all hatred for none

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ya Allah… Mengapa Khusu Begitu Susah?

3 November 2010   01:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:53 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Semoga saja pertanyaan ini bukan sebuah pernyataan putus asa yang hadir dari hati kita. “Kesulitan” yang datang ketika melaksanakan ibadah merupakan “pintu” untuk meraih ridho Allah swt.karena pada dasarnya Allah swt semata-mata hanya melihat “perjuangan” yang dilakukan oleh hamba-Nya, bukan kepada “hasil”, karena hasil adalahkarunia-Nya.

Khusu merupakan salah satu kenikmatan yang ingin kita raih di dalam sholat. Sedangkan kenikmatan sholat tidak akan “hadir” selama “kesadaran” tidak ada. Sedangkan kesadaran tidak akan terwujud selama tidak ada rasa “rendah hati” dihadapan-Nya.

Rasulullah saw. mengajarkan “jadikanlah dirimu seolah-olah sedang berhadapan dengan Tuhan, jika pun tidak, yakinilah bahwa Tuhan sedang ’memperhatikan’ kamu”.

Apabila kita merenungkan “keadaan” yang selayaknya tercipta ketika kita sholat, maka penghambaan dan merendah adalah jawabannya.

Dan rasa rendah, hina dan tidak berdaya dihadapan Allah swt. akan terwujud apabila kita “menyadari dan memahami apa yang kita ucapkan”…

Alhamdulillah…(segala puji hanya bagi engkau ya Allah..)

Iyyaa kana’budu…(ya Allah hanya kepada Engkau kami menyembah..)

Waiyyaa kanasta’iin..( ya Allah hanya kepada Engkau kami mohon pertolongan..)

Ihdinash-shiroothol mustaqim..( Ya allah tunjuklilah, bimbinglah adan sampaikanlah kami kejalan yang-Mu lurus..)

Robbighfirlii…( Ya Allah ampuni dosa-dosa hamba..)

Warhamni…( Ya Allah sayangi kami…)

Dan untuk meraih “kenikmatan” yang lebih didalam sholat, Rasulullah saw. mengajarkan : “saat dimana seorang hamba paling dekat dengan Allah swt adalah dalam keadaan sujud”.

Oleh karena itu, marilah kita berdoa lebih banyak lagi di dalam sujud kita…dan gunakanlah bahasa sendiri agar apa yang kita ucapkan merupakan “jeritan” seorang hamba kepada Tuhannya…

Sudahkah kita memahami dan menghayati apa yang kita “ucapkan” di dalam sholat..???

Love for all hatred for none

Muslim ahmadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun