Sehabis tragedi Century ternyata banyak anggota Parlimen yang masuk rumah sakit. Begitu kronisnya, sehingga sebagian besar harus menjalani operasi otak. Sebagian dari mereka yang telah berhasil menjalani operasi otak boleh pulang dan masuk kembali bekerja ke gedung parlimen dengan catatan dalam dua minggu harus kembali lagi ke rumah sakit untuk operasi lanjutan.
Mereka yang telah dioperasi ini kembali bekerja dengan ide-ide baru yang tergolong luar dari biasanya. Diantaranya adalah ide agar setiap anggota parlimen dialokasikan dana aspirasi sebesar 15 milyar per tahun.
Setelah ide ini dicetuskan tentu saja mendapatkan sambutan yang positif dari teman-temannya termasuk yang sudah dioperasi dan sebagian besar lain yang tidak perlu dioperasi. Namun ide ini tentu saja menjadi polemik di masyarakat.
Salah satu anggota yang paling bersemangat mencetuskan ide ini, secara diam-diam berjalan mondar-mandir dari satu mal ke mal yang lain untuk mengintip atau menguping pembicaraan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Dengan bangganya dia mencoba menguping pembicaraan itu, sambil tertawa-tawa kecil di tengah-tengah kelompok kecil masyarakat. Namun tiba-tiba seseorang menepuk pundaknya.
"Hai! kamu anggota parlimen yang dua bulan lalu menjalani operasi otak itu kan?" tanya pria itu.
"Oh maaf saya tidak ingat, anda siapa?" tanya anggota parlimen itu
"Saya dokter yang mengoperasi otak kamu."
"Oo.. ya?" jawabnya
"Eh saya dengar kamu salah satu dari pencetus ide untuk dana 15 milyar itu ya?"
"Oh iya.. iya.. iya" jawab anggota parlimen itu dengan bangga.