[caption id="attachment_88756" align="alignleft" width="400" caption="Foto: Inmagine"][/caption]
Mereka yang mampu menulis rata-rata 5 tulisan berkualitas setiap bulan, atau setidaknya membutuhkan 6 hari untuk menulis dan riset, pastilah memiliki energi yang prima agar fisik dan mental tetap sikron dan fokus pada apa yang sedang digelutinya. Mereka yang mampu melakukan itu, apalagi itu hanya sebagai kegiatan sampingan dan sama sekali tanpa imbalan, kemungkinan besar memiliki kelainan psikologis dengan apa yang dikenal sebagai Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD).
Penderita ADHD memiliki simptom-simpton ADHD yang berlebihan. Salah satu simptom ADHD yang dapat menggangu kesimbangan adalah perilaku hiperaktif. Seseorang yang berperilaku hiperaktif, melakukan aktivitas secara berlebihan tanpa arah dan tujuan yang tepat. Simptom hiperaktif dapat muncul secara bersama-sama dengan simptom inatensi yang dapat menghambat produktivitas jika tidak segera dicarikan penanganan masalahnya.
Mungkin tanpa disadari, seseorang telah menjadi begitu antusias menulis, berjam-jam melakukan riset, fokus berpikir cepat, menulis lalu memposting. Dan mengulanginya lagi tanpa merasa lelah, tanpa mengharapkan imbalan apapun, kecuali atensi dari pembacanya... itu menunjukkan kedekatan pada simptom-simptom ADHD. Seseorang yang telah melakukan ini, tentu sangat baik, karena secara alami ia telah melakukan terapi pada dirinya sendiri, namun tidak ada salahnya jika juga mendiskusikan aktivitas berlebihan itu pada psikiater terdekat.
Baca juga : Bijogneo - Buka Hati untuk Perubahan
Munkinkah Lift Terjerembab dan Hancur di Lantai Dasar?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H