Dalam perjalanannya berbangsa dan bertanah-air, sejarah Indonesia kerap dikaitkan dengan ramalan Joyoboyo. Dalam banyak diskusi, dijabarkan, seakan saat ini Indonesia telah melewati enam ramalan Joyoboyo. Bahkan dalam Kompas cetak pernah memuat artikel berjudul "Waspadai Ramalan ke-7 Joyoboyo" oleh Suwijo Tejo. Suwijo menulis bahwa Ramalan ke-7 "Tikus pithi anoto baris" dengan tafsir 'barisan pemberontakan rakyat Nusantara dari berbagai penjuru' belumlah terjadi. Salah satu artikel lain tentang Ramalan Joyoboyo menuliskan tafsir ramalan ke-7 di tahun 2010 sebagai lebih positif seperti 'angkatan muda menyusun barisan bersama' .
Tafsir terakhir ini terdengar lebih mewakili jamannya. Di abad 21 ditengah kecepatan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, peran pemuda jelas terlihat sangat penting dan sangat menguasai unsur utama sebagai penggerak kehidupan berbangsa dan bernegara, yaitu IT (Information and Technology).
Ketika anda akan mengambil uang tunai, anda akan ke ATM. Untuk bisa berkomunikasi dengan cepat, kita tidak terlepas dari jasa telekomunikasi. Jasa internet, perbankan, penerbangan, perkapalan, serta semua jenis transportasi, administrasi penyidik kejaksaan, kepolisian, kehakiman, hingga ke profesi kedokteran, engineering dan sebagainya. Semuanya terkait dengan penerapan Teknologi informatika, dan semua itu, pada faktanya dikuasai oleh angkatan muda.
Jadi, jika angkatan muda menyusun barisan bersama di seluruh nusantara, kemudian mengumumkan "dalam satu minggu ke depan kami mogok", maka bisa dibayangkan bagaimana kekacauan yang akan timbul di negeri ini.
Kekecewaan yang dirasakan oleh masyarakat akan kinerja pemerintahan yang tengah berlangsung janganlah terus-menerus dianggap sepele. Kekecewaan yang berlarut-larut atas penuntasan masalah-masalah kemiskinan, peluang kerja, pendidikan, kesehatan, transportasi massal, hukum, sosial, regional, hingga penetapan pejabat negara yang bersih, jujur dan bertanggung-jawab, dapat terakumulasi menjadi antipati yang akut. Pada titik optimumnya akumulasi sikap meremehkan itu dapat berbalik menyerang pemerintah dengan amunisi berbentuk kreativitas tingkat tinggi sesuai jamannya. Tentu saja yang mungkin melakukan itu adalah angkatan muda yang menyusun barisan bersama.
Banyak pendapat yang terus bergulir, bahwa pimpinan tertinggi negeri ini tidak cukup menunjukkan kepemimpinan yang tegas, serta berani mengambil sikap untuk tujuan yang lebih baik secara menyeluruh. Kalau pendapat ini hanya berasal dari pemimpin-pemimpin politik praktis, tentu demamnya tidak akan terasa sampai di akar rumput. Faktanya adalah pergunjingan terus berjalan, serta populeritas pemimpin pun semakin menurun di mata masyarakat.
Pribadi yang sehat jasmani dan rohani, memiliki akhlak, kepintaran, kejujuran, histori yang bersih, ketegasan, bijak, adil, serta visi ke masa datang untuk Indonesia yang lebih baik, adalah syarat-syarat mutlak bagi seseorang yang bisa memimpin Indonesia. Tahun 2014 nanti, diyakini, tidak satu pun figur yang mampu memenuhi persyaratan itu, kecuali robot yang bernama "Fair Queen" yang mungkin diprogram oleh Angkatan Muda Menyusun Barisan Bersama. Robot "Fair Queen" mungkin diprogram dan bisa memiliki semua kriteria di atas demi memenuhi keinginan masyarakat akan pemimpin sejati Indonesia. Dengan demikian terpecahkanlah misteri ramalan ke-8 Joyoboyo.
Kunjungi: Bijogneo Melihat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H