Mohon tunggu...
Bijogneo Bijogneo
Bijogneo Bijogneo Mohon Tunggu... profesional -

Menulis, membaca, mengomentari, dikomentari, ok-ok saja. http://bijogneo.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Keenakan...Sampai Lupa Waktu

8 Desember 2010   17:16 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:54 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menikmati dengan ritme yang teratur, umumnya dilakukan pada larut malam saat yang lain terlelap, menjadikan diri lebih leluasa mengeksplor tanpa kuatir terganggu. Beberapa percobaan dilakukan, selain tenaga, melibatkan perasaan yang tulus ternyata memberikan kepuasan yang jauh lebih berarti. Rasa ingin tahu yang besar mendorong diri untuk mencoba beberapa gaya. Merubah dari satu gaya ke gaya lainnya terkadang membutuhkan waktu untuk menyelaminya. Intinya, meskipun lama, apa pun gayanya, bila dilakukan dengan ritme yang konsisten, sepenuh hati, maka kenikmatan..., kepuasan....., dirasakan..... saat "klik" Save mem - posting tulisan.

9 Desember 2009, atau tiga puluh satu juta lima ratus tiga puluh enam ribu detik yang lalu tepatnya, Bijogneo mengisi profil di kompasiana. Berkarya 94 tulisan atau rata-rata satu tulisan lahir setiap 93 jam, semuanya terdokumentasi dengan baik di kompasiana. Mungkin sekali karya-karya itu di bawah standar rata-rata tingkat profesional atau amatir, tak apalah untuk pemula seperti Bijogneo ini. Kepuasan atas hasil karya bagi masing-masing penulis tentu relatif sifatnya.

Tidak narsis, tapi tulisan-tulisan demikian pada 10, 30, 50 atau 100 tahun mendatang bisa saja dianggap bagian dari milestone bagi evolusi jurnalistik nasional atau dunia secara keseluruhan. Siapa yang tahu? Semoga saja database kompasiana dapat bertahan sampai selama itu.

Tidak aktif sekali, tetapi juga tidak pasif sekali, tidak berarti melewatkan gegap gempita kompasiana, meski hanya pengamat dari jauh saja, cukup baik mengikuti perkembangan kompasiana. Mulai dari keributan FTR, peluncuran buku, aneka bareng kompasiana sampai dengan kisah petinggi admin diminta turun, rasanya Bijogneo tetap memasang mata pada momen2 itu.

Nah jika anda tertarik membaca beberapa karya Bijogneo di awal keanggotaan sebagai kompasianer, berikut link pilihan yang bisa meluncurkan anda ke sana:

Banyak orang tidak menyadari nilai satu koin Rp 200.  Koin senilai ini sering hanya disimpan di dalam laci, atau diletakkan di sembarang tempat, dan tidak ... (Koin 200 Rupiah Dibuang)

Kisah Cinta Rani, Nazarudin dan Antasari mencuat kepermukaan dan menjadi bahan perbincangan dalam setiap kesempatan sejak kejadian tewasnya Nazarudin (14 Maret 2009) hingga saat ini, ... (Cinta Segi Tiga yang Bikin Penasaran)

BBM Premium yang disubsidi pemerintah saat ini selisih harganya mencapai Rp 2000  lebih murah dari Pertamax.  Pertamax adalah BBM yang mempunyai  oktan 91 atau 92, ... (Hapuskan Subsidi Premium untuk Sepeda Motor - Menghemat Rp 32 Triliun)

Jika anda berada di lantai dasar dan ingin naik ke lantai teratas gedung yang tingginya 508 meter, dan tiba disana hanya dalam waktu kurang dari ... (Mungkinkah Lift Terjerembab dan Hancur di Lantai Dasar?)

Premium yang disubsidi pemerintah saat ini masih pada harga Rp 4.500 per liter dengan harga minyak dunia  sekitar US$ 77  per barel dan nilai tukar rupiah ... (STNK Card Auto Debet - Solusi Subsidi BBM Angkutan Umum)

Perhatikanlah tempat penumpukkan sampah di TPA Bantar Gebang - Bekasi. Jika di sana telah berdiri pabrik yang mengolah sampah menjadi bahan industri bernilai ekonomi, dan ... (10 Tolak Ukur Kemakmuran dan Kesejahteraan Rakyat Indonesia)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun