Pernyataan maaf Nari bukan sesuatu yang mudah dan sederhana untuk diungkapkan. Butuh kebesaran Jiwa dan daya yang sangat besar untuk memulainya.
Bagi saya Nari masih jauh lebih baik ketimbang pelanggar hukum kakap lain yang telah dipenjarakan dan masih tertawa-tawa dan makan tidur di atas uang rakyat.
Memang jika terbukti benar, ada pelanggaran moral. Tetapi apa alat ukurnya dalam hukum? Jika ada, maka klab-klab malam yang menghidangkan tarian-tarian telanjang, termasuk juga orang-orang yang terlibat di dalamnya, sebaiknya diseret juga ke penjara.
Maaf juga telah menonton video kalian, karena pasti video itu kalian buat hanya untuk koleksi pribadi. Jadi yang menonton koleksi itu, tanpa ijin, adalah pencuri dan memiliki derajat kasus hukum yang sama dengan kalian. Itu jika alat ukurnya ada dalam hukum.
Nari, saya turut sedih dengan musibah ini. Saya memaafkan kalian. Ini satu pelajaran besar bagi bangsa ini. Bangsa ini ingin tetap exist di muka bumi ini dengan mempertahankan nilai-nilai nya. Meski kitapun menyadari sepenuhnya bahwa suka tidak suka, mau tidak mau, pergeseran nilai itu telah terjadi. Nilai dan peradaban manusia terus berputar, tumbuh dan hilang, dan seterusnya bersama perjalanan waktu.
Satu abad mendatang manusia yang hidup sekarang, semua akan menjadi tanah, namun budaya akan terus diturunkan kepada anak dan cucu kita. Siapakah yang sepenuhnya bertanggung-jawab mempertahankan nilai-nilai budaya bangsa ini ditengah-tengah gelombang dahsyatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) manusia?
Siapakah yang sepenuhnya bertanggung-jawab melindungi nilai-nilai budaya kita, yang mempersiapkan benteng atau firewall yang mampu menghadang terpaan, atau ledakan badai iptek dari sekarang dan seterusnya?
Apakah hanya dengan efek jera kasus hukum saat ini lalu semuanya selesai, dan kita semua kembali kepada nilai-nilai dasar kita? Saya yakin tidak!
Apapun itu yang terjadi sekarang adalah sebuah pilihan. Bangsa ini bisa memilih mempertahankan nilai-nilainya, namun itu tidaklah sesederhana seperti memilih tidur dalam kelambu menghindari gigitan nyamuk.
Serangan atas nilai-nilai bangsa ini adalah random dan multi dimensi dan jelas mengarah kepada penihilan moral dan pelenyapan bangsa ini. Porno Aksi, Narkoba, Korupsi, Pencucian Uang, Premanisme, Permusuhan antar Keluarga secara terang-terangan, Pelanggaran Hak Cipta, Perusakan Alam, Ketidak Pedulian Atas Kemiskinan, Ketidak Pedulian Atas Kebodohan, Ketidak Pedulian Atas Ketidak-adilan, Ketidak Pedulian atas Penderita Miskin di Rumah Sakit, Ketidak Pedulian atas Ketidak Mampuan Rakyat untuk membeli sandang-pangan dan masih banyak lagi daftar ketidak pedulian lainnya. Semua itu adalah variabel dalam fungsi-fungsi yang menyerang secara random pada tatanan nilai-nilai bangsa ini.