Suatu hari, seorang anak tukang kulit yang berusia 3 tahun sedang bermain-main di toko perlengkapan kuda ayahnya, naas hari itu matanya terkena salah satu peralatan kuda ayahnya. Akibat kejadian itu, sebelah matanya menjadi buta, kemudian infeksi pada matanya menyebabkan ia kehilangan penglihatan di kedua belah matanya.
Peristiwa itu terjadi di Desa Coupvray di Perancis, terletak 36 mil di timur Paris. Sebuah komune, daerah administratif tingkat terendah, terletak di ÃŽle-de-France. Desa ini menjadi terkenal karena 201 tahun yang lalu sebagai tempat kelahiran bayi normal Louis Braille, tepatnya pada 4 Januari, 1809.
Dialah si anak yang berusia 3 tahun itu, yang setelah dewasa sebagai penemu sistem 'Braile' yang digunakan kaum tuna-netra untuk membaca dan menulis dan telah diterapkan hampir pada semua bahasa.
Braille mulai giat mempelajari metoda pembacaan yang berguna untuk dirinya pada usia 7 tahun, yaitu metode yang biasa digunakan pada peperangan di malam hari.
Kemudian ketika berusia 10 tahun, Louis Braille telah mendapat beasiswa untuk belajar di Paris di Institute Kanak-Kanak Buta. Penggasas Institute tersebut telah mendapat idea untuk membekalkan buku dengan huruf timbul untuk dibaca oleh orang buta. Buku-buku tersebut agak sukar dibaca, tebal dan mahal untuk dibuat, dengan setiap hurufnya sebesar 1 inci tingginya.
Louis Braille memperbaiki sistem ini dan menulis buku berkenaan sistem braille pada tahun 1829 dan 1837. Pada permulaannya terdapat halangan oleh mereka yang tidak memahami keperluan orang buta, bagaimanapun Louis Braille sentiasa gigih menyebarkan tulisan braille.
Sistem tulisan braille itu terus ditingkatkan dan sehingga kini terdapat pelbagai tanda untuk membolehkan penulisan untuk nota musik, bahasa Arab, bahasa Malaysia, metamatik, dan lain-lain dilakukan dan membolehkan buku-buku braille dicetak.
Kini terdapat pencetak yang dapat mencetak buku-buku braille dengan pantas, tetapi masih belum berupaya untuk mencetak gambar untuk digunakan dalam buku-buku braille. Louis Braille menjadi seorang guru yang gigih di sekolahnya dan melalui usahanya beribu-ribu orang buta dapat membaca.
Louis Braille dalam usia yang trelatif muda 43 tahun, meninggal dunia pada 6 Januari,1852, disebabkan batuk kering 'Tuberculosis'.
Mereka ada diantara kita, sebagian telah mencapai pendidikan yang memadai untuk perlakuan yang sama atas hak mendapatkan pekerjaan. Adakah ini dicakup dalam Undang-undang Ketenaga-kerjaan RI? Sudah waktunya yang melek ikut memperjuangkan nasib mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H