Mohon tunggu...
Suci Wulandari
Suci Wulandari Mohon Tunggu... grahic designer, writter -

simple, thankfull for all live, enjoy every little things. was studying fine art in ISBI Bandung.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Salim Kancil, Akankah Era PKI Kembali Lagi ?

3 Oktober 2015   09:04 Diperbarui: 3 Oktober 2015   09:33 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="sumber gambar : http://www.intiwarta.com/"][/caption]

Sabtu, 26 september 2015, pak Salim atau yang biasa di sebut kancil menjadi korban penganiayaan para preman dan warga yang pro tambang pasir desa selok awar-awar, pasirian, Lumajang, Jawa timur. korban disini bukan sekedar korban. banyak dari kita juga pasti sudah mendengar kasus ini. tapi sebagai pembuka saya paparkan sedikit.

sekitar pukul 07.00 selepas istri kancil pergi ke sawah, datang lah sekitar 40 orang bersepeda motor ke kediaman kancil, saat itu kancil yang sedang menggendong cucu nya langsung menyembunyikan cucu nya ke dalam rumah. kedua tangan nya langsung di tarik, kemudian di ikat, salim kancil pun di seret ke sepeda motor lalu di himpit oleh dua orang sampai ke balai desa, entah dimana rasa kemanusiaan warga atau terlalu takut untuk membela, teriakan memeinta tolong kancil pun di abaikan warga. tidak habis penderitaan nya sampai disana, di balai desa Kancil di berdirikan,  badan salim pun di setrum, leher nya di gergaji dan tidak usah di tanya, segala pukulan pun menghujani seluruh badan nya. ada isu yang menyebutkan bahwa badan kancil kebal terhadap senjata tajam, sehingga para preman yang sudah kalap itupun memutuskan untuk membawa kancil ke daerah yang lebih sepi untuk membunuh nya. setelah menyiksa kancil di balai desa selama 30 menit, kancil pun di seret lagi masih dalam keadaan tangan terikat. di bawalah menuju jalan di depan kuburan yang memang sepi, disana perut kancil di bacok tiga kali namun tidak meninggalkan bekas apapun, akhir nya kepala kancil berkali-kali di hujam oleh batu besar dan Almarhum bapak Salim Kancil pun menghembuskan nafas terakhir nya dengan posisi telungkup dan keadaan badan yang sudah tidak manusiawi lagi. di sekitar nya berserakan batu-batu dan kayu-kayu menemani jasad nya.

pertanyaan nya apa yang sudah di lakukan pak kancil sehingga di perlakukan lebih hina dari binatang ? ternyata, pada hari itu, sebenarnya ada 6 orang yang di target kan untuk di musnahkan pada hari itu, korban pertama adalah bapak Tosan yang dianiaya di depan rumah nya, setelah tidak berdaya badan pak tosan yang tergeletak juga di lindas berulang kali oleh para preman tambang, kabar terkini menyatakan bapak tosan masih dalam kondisi stabil di rumah sakit , namun mengalami kerusakan lambung akibat dilindas sepeda motor berulang kali. mendengar kabar tersebut ke empat orang target lain pun melarikan diri dari amuk masa pro tambang dan para preman. ke enam orang ini termasuk pak Salim kancil adalah orang yang di sebut pengganggu oleh para penambang pasir ilegar. mengapa pengganggu ? bukan hanya menolak, karena ke 6 orang ini pun sering mengirimkan surat kepada dinas lingkungan hidup agar membikot truk-truk penambang pasir yang nyata nya ilegal.

sepeti quotes yang pernah saya dengar dari Alan turing, pencipta mesin turing yang kini kita sebut sebagai komputer atau laptop, dia sering mengatakan bahwa "orang menyukai kekerasan karena rasanya nikmat" mungkin itu juga yang di rasakan oleh para preman dan warga pro tambang ketika menyiksa Kancil dan Tosan. kejadian ini mengingatkan saya pada kejadian 30S PKI dimana para PKI juga mengganyang dan menyiksa para jendral. pertanyaan saya, apa benar menyiksa itu benar-benar nikmat sehingga manusia bisa meninggalkan sisi kemanusiaan ya demi penyiksaan ? bagaimana bisa seseorang menyiksa orang lain dengan cara yang teramat kejam ? pastinya setan sudah ikut andil dalam hal ini, bukan saja butuh keberanian besar dalam membunuh, tapi menyiksa ini membutuhkan setidak nya jiwa yang bengis atau psikopat. 

Naasnya lagi dari 40 orang hanya sekitar 20 orang yang berhasil di usut oleh pihak berwajib. kepala desa juga menjadi tersangka utama karena menurut berita yang tersebar dialah dalang dari semua penyerbuan di hari sabtu ini, di tuding sebagai penyedia asilitas pembunuhan, pelegalan tambang dan juga pembunuhan berencana, seharusnya dia mendapat hukuman yang setimpal. bukan hanya Kancil,Tosan yang menjadi korban, sanak keluarga pun pasti menjadi korban perasaan dan dendam karena anggota keluarga nya di perlakukan dengan sangat tidak berkeprimanusiaan. anak-anak TK pun menjalani trauma healing karena terpaksa harus melihat Kancil yang dahi nya berlumuran darah di boyong preman ke balai desa untuk disiksa.

dari kejadian ini harus nya kita belajar, jangan sampai terjadi lagi hal seperti ini di Indonesia. sudah cukup pristiwa G30s PKI, sudah cukup Kancil Mati. yang saya sayangkan adalah bupati baru menutup tambang setelah kejadian ini terungkap. apa harus selalu ada nyawa melayang sia-sia dulu baru keadilan tercipta ? saya hanya bisa istigfar. semoga nyawamu tidak sia-sia pak Kancil, kami Mendoakan mu. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun