Karena urusan kantor maka sepanjang hari jum'at kemarin maka terpaksa keluar kantor dengan menggunakan kendaraan. Seperti biasa kalau kondisi lalu lintas di sekitar Kebayoran Baru itu susah untuk diprediksi karena adanya pembangunan jalan layang jalur busway dari Ciledug sampai Mampang  dan adanya pembangunan jalur MRT yang untuk rute Lebak Bulus sampai Masjid Agung dibangun melayang diatas jalan yang ada. Apalagi perkiraan cuaca diperkirakan pada hari kemarin kalau Jakarta akan diguyur hujan dengan intensitas sedang.
Jalan macet karena banyak kendaraan yang berada di jalan berlalulintas tidak masalah karena sebagai pendorong ekonomi maka sektor konsumsi khususnya komsumsi penjualan kendaraan roda empat masih diandalkan walaupun itu penjualannya melalui kredit. Karena route perjalanan akan melewati jalan yang melewati pembangunan jalan layang dan MRT maka harus direncanakan dengan baik agar supaya nanti tidak kehilangan ibadah shalat jum'atnya.
Menjelang tengah hari posisi ada di sekitar Jalan Trunojoyo mengarah ke Pasar Mayestik dan karena menjelang waktu shalat Jum'at maka kendaraan diarahkan ke arah Jalan Falatehan yang ada Masjidnya untuk bisa melakukan ibadah shalat Jum'at.
Keheranan pertama timbul karena sudah lama tidak melewati Jalan Falatehan dimana kondisi saat ini sekitar Jalan Falatehan sudah rapi bersih dan bebas dari pedagang kaki lima baik yang menjajakan makanan maupun berdagang lainnya. Waktu sebelumnya beberapa bulan yang lalu saat melewati Jalan Falatehan kondisinya kotor kumuh dan semrawut karena banyak pedagang kali lima. Setelah memarkirkan kendaraan maka menuju masjid dimana jama'ahnya melimpah ruah sampai di trotoar dan jalanan walaupun sekitar masjid terdapat beberapa masjid dan tempat yang menyelenggarakan ibadah Jum'at.
Keheranan kedua timbul saat mendengarkan khotbah Jum'at yang teduh adem dan meningkatkan keimanan kepada ALLAH SWT dan mengingatkan adanya larangan-larangan bagi setiap muslim dalam menjalankan akidahnya baik dalam hubungannya dengan ALLAH SWT maupun hubungannya sesama mahlukNYA.. Tidak disebutkan adanya hal-hal larangan dalam memilih Pemimpin yang sedang ramai-ramainya dibicarakan diluaran sana.
Setelah ibadah Jum'at selesai maka sambil berjalan menuju parkiran kendaraan, pikiran ini melayang-layang alangkah indahnya kalau semua mahluk ciptaanNYA itu dapat menjalankan fungsi hak dan kewajibannya sebagai khalifah di muka bumi dengan baik demi kehidupan yang damai dan penuh toleransi khususnya menjelang pilkada serentak yang tidak lama lagi digelar terutama di Jakarta Ibukota Negara ini. Dengan kondisi yang kondunsip maka diharapkan warga Jakarta dapat menggunakan  hak pilihnya dengan langsung bebas dan rahasia tanpa tekanan baik phisik maupun psikologis.
Silahkan warga Jakarta memilih Gubernurnya untuk 5 tahun mendatang dari kandidat yang ada dari mulai Sang Petahana yang pastinya sudah berpengalaman dalam mengelola Jakarta yang multi etnis dan multi kompleks ini dan sudah terbukti prestasinya secara nyata atau kandidat lainnya yang menawarkan alternatip lain pola kepemimpinan yang cocok untuk Jakarta dan karena masih menawarkan maka yang ada hanya janji belum bukti prestasi. Songsonglah Pilkada ini dengan penuh sukacita bergembira ria tanpa tertekan intimidasi baik langsung maupun tidak langsung......Pertimbangkanlah dengan seksama dan jangan salah pilih karena potensi risiko yang dikandungnya apabila salah pilih maka akan sangat besar kerugiannya baik waktu biaya dan tenaga....kerugian terbesar manusia adalah yang tidak menggunakan waktunya dengan baik karena waktu itu tidak akan terulang kembali....
Salam perubahan untuk kehidupan yang lebih baik lagi.....Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H