Gunung Padang, Salah satu Punden Berundak  Terbesar dan Tertua di Asia TenggaraÂ
Situs Gunung Padang, Cianjur, Jawa Barat, menjadi destinasi wisata yang tepat buat kamu yang ingin merasakan liburan atau jalan-jalan yang berbeda. Menuju lokasi yang pernah menjadi tempat peribadatan masyarakat purbakala di puncak bukit, kita akan langsung disuguhi pemandangan alam, hamparan kebun teh nan hijau di sisi kiri dan kanan, serta udara nan segar.
Untuk sampai di pintu masuk Situs Gunung Padang, kita perlu melewati 20 km dari jalan raya Cianjur-Sukabumi. Meski daerah perbukitan dan dataran tinggi dengan medan menanjak dan berkelok-kelok, kita tak perlu khawatir jalan terjal. Pemerintah telah melebarkan jalan seluas kurang lebih 8 m dan memuluskannya dengan cor.
Tiba di teras satu, kita langsung mendapati hamparan menhir berupa balok-balok batu berbentuk prisma. Ada yang rubuh, ada yang tegak. Lumut atau jamur kering menempeli kulit menhir. Beberapa masih tersusun sebagaimana altar pemujaan.
Juru kunci Gunung Padang, Nanang Sukmana menerangkan, pada masa silam, nenek moyang kita menggunakan tempat ini untuk acara-acara khusus. Setelah selesai, dari tempat ini kemudian menuju ke teras dua, tiga, empat dan lima melalui gerbang sederhana, yang juga berupa dua pancang menhir balok batu.
Pola prisma menhir rata-rata persegi lima. Namun kata arkeolog pakar Gunung Padang, Dr. Lutfi Yondri, M.Hum, sebenarnya tidak semua batu polanya demikian, sebagaimana legenda yang berkembang di masyarakat. Ada persegi empat, tujuh hingga yang paling sempurna yakni segi delapan. Berdasarkan penelitiannya, yang sudah dimulai lebih 30 tahun lalu, sejak 1980an, semua batu-batu tersebut berasal dari proses vulkanik. Gunung Padang sendiri merupakan bekas gunung api purba, meninggalkan gundukan bukit dan balok-balok batu berjumlah ribuan, ada yang menyatakan jutaan.