Tergoda Dengan Kucuran Rupiah, Masyarakat Desa Beralih Berkebun Kelapa Sawit?

Pada tulisan saya sebelumnya sudah diceritakan jika mata pencaharian sebagian besar masyarakat Desa kami adalah petani karet. Namun dalam kurun waktu 15 tahun terakhir ini selain menjadi petani karet, ada juga sebagian masyarakat menekuni usaha lain menjadi petani kelapa sawit.

Hasil dari berkebun kelapa sawit memang sangat menggiurkan. Saya ingat betul, beberapa tahun silam, orang tua teman saya bisa berangkat ibadah haji dari hasil kebun kelapa sawit. 

Berapa Biaya Berkebun Kelapa Sawit?

Kebetulan, tetangga saya memiliki kebun kelapa sawit di Desa nya sampai puluhan hektar. Rekan kerja saya dikantor juga baru membuka kebun kelapa sawit hampir sepuluh hektar. Orang tua saya juga memiliki kebun kelapa sawit, tetapi sekedarnya saja. Dari merekalah saya bisa mengulas tentang berkebun kelapa sawit. 

Berikut modal yang perlu dikeluarkan seorang petani jika ingin membuka kebun kelapa sawit:

# Tanah/Lahan. Untuk berkebun kelapa sawit, kita harus memiliki tanah / lahan yang cukup luas. Menurut petani kelapa sawit, paling tidak kalau mau berkebun, luasnya minimal satu hektar. Per hektar lahan dapat ditanami kurang lebih 120 batang kelapa sawit.
Saat ini, harga tanah di Desa sudah lumayan mahal, kisaran harga yang dijual dengan rentang 20 juta sd 40 juta rupiah per hektar, tergantung letak lokasi dan tanam tumbuh di dalamnya. Bagi masyarakat yang mau berkebun kelapa sawit, terlebih dahulu menyiapkan lahan baru, paling tidak satu hektar. Jika dimodalkan, untuk membeli lahan satu hektar saja minimal 20 juta rupiah.

#Bibit. Untuk bibit kelapa sawit, modalnya berapa? Harga bibit kelapa sawit bervariasi, tergantung ukuran bibitnya dan jenisnya. Untuk bibit yang unggul atau bibit super siap tanam biasanya dijual di tempat pembibitan unggul kelapa sawit (sering disebut bibit PT) dengan rentang harga 40 ribu sd 70 ribu rupiah. Kualitas bibit sangat berpengaruh terhadap produksi TBS (Tandan Buah Segar). Kalau diuangkan untuk membeli 120 batang bibit kelapa sawit dengan harga terendah 40 ribu rupiah, maka untuk modal bibitnya saja sampai 4,8 juta rupiah.

#Land clearing. Belum lagi modal pembukaan lahan atau persiapan lahan (land clearing). Untuk membersihkan lahan hingga menjadi siap tanam, dapat menggunakan alat berat atau sistem penyiapan lahan secara tradisional (penebangan/pembersihan pohon di lahan menggunakan alat seperti mesin potong kayu, kampak atau parang). Modal yang dikeluar untuk penyiapan lahan pun tergantung dengan alat yang digunakan dan tingkat kesukaran pematangan lahannya. Kalau dirata-ratakan untuk pembukaan lahan per hektar sebesar 7 juta sd 10 juta rupiah.

Foto: Penbukaan Lahan Kebun Kelapa Sawit. Dokpri

#Biaya tanam. Setelah lahan dan bibit siap tanam, berikutnya melakukan penanaman. Biaya tanam bisa per lubang tanam atau upah harian. Biasanya untuk biaya per lubang tanam termasuk pemupukan awal sebesar 10 ribu rupiah. Satu hektar lahan sebanyak 120 batang, berarti biaya tanamnya sebesar 1,2 juta per hektar. 

Jadi, untuk membuka kebun kelapa sawit dibutuhkan modal untuk membeli lahan, modal bibit, modal land clearing dan biaya tanam, dengan estimasi seperti berikut:

• Kebun kelapa sawit 1 ha = 33 juta rupiah.
• Kebun kelapa sawit 2 ha = 66 juta rupiah.
• Kebun kelapa sawit 3 ha = 99 juta rupiah.
• Kebun kelapa sawit 4 ha = 132 juta rupiah.
• Kebun kelapa sawit 5 ha = 165 juta rupiah.

Foto: Kebun Kelapa Sawit Baru Ditanam. Dokpri