Mohon tunggu...
zahwan zaki
zahwan zaki Mohon Tunggu... Administrasi - Alumni IAIN SAS Babel (Pendidikan) dan Alumni STIA-LAN Jakarta (Bisnis)

Hobi melakukan perjalanan ke tempat yang belum pernah ditempuh dan terus mencoba menggerakkan pena, menulis apa yang bisa ditulis, paling tidak untuk bisa dibaca segelintir orang.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tulisan-Tulisan Bung Karno "Di Bawah Bendera Revolusi"

9 Juni 2020   06:36 Diperbarui: 9 Juni 2020   14:18 934
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bung Karno tak pernah mati, Bung Karno selalu hidup melalui tulisan-tulisannya. Mungkin selama ini ada di antara kita belum mengetahui tulisan-tulisan Bung Karno pada waktu sebelum kemerdekaan dulu. Tulisan-tulisan Bung Karno dimuat di surat kabar Suluh Indonesia Muda, Fikiran Ra’jat, Pandji Islam dan Pemandangan.

Buku dengan judul “Di Bawah Bendera Revolusi”, merupakan nama pemberian Bung Karno yang berisikan kumpulan buah fikiran/ buah pena/ tulisan-tulisan Bung Karno semasa zaman penjajahan dulu.

Tulisan-tulisan tersebut saya rangkum sebagai berikut: 

  1. Nasionalisme, Islamisme dan Marxisme (Suluh Indonesia Muda, 1926);
  2. Dimanakah Tindjumu? (Suluh Indonesia Muda, 1927);
  3. Naar Het Bruine Front! (Suluh Indonesia Muda, 1927);
  4. Sampai Ketemu Lagi! (Suluh Indonesia Muda, 1928);
  5. Dubbele Les? (Suluh Indonesia Muda, 1928);
  6. Djerit-Kegemparan (Suluh Indonesia Muda, 1928);
  7. Berhubung Dengan Tulisannja Ir. A. Baars? (Suluh Indonesia Muda, 1928);
  8. Pemandangan dan Pengadjaran (Suluh Indonesia Muda, 1928);
  9. Indonesianisme dan Pan-Asiatisme (Suluh Indonesia Muda, 1928);
  10. Melihat - Kemuka! (Suluh Indonesia Muda, 1928);
  11. Menjambut Kongres P.P.P.K.I. (Suluh Indonesia Muda, 1928);
  12. Mohammad Hatta - Stokvis (Suluh Indonesia Muda, 1928);
  13. Kongres Kaum Ibu (Suluh Indonesia Muda, 1928);
  14. Ke Arah Persatuan! (Suluh Indonesia Muda, 1928);
  15. Keadaan di Pendjara Sukamiskin, Bandung (Sukamiskin, 17 Mei 1931);
  16. Surat Saudara Ir. Sukarno Dari Sukamiskin Kepada Saudara Mr. Sartono (Sukamiskin, 14 Desember 1931);
  17. Swadeshi dan Massa - Aksi Di Indonesia (Suluh Indonesia Muda, 1932);
  18. Tjatatan Atas Pergerakan "Lijdelijk Verzet" (Suluh Indonesia Muda, 1932);
  19. Maklumat Dari Bung Karno Kepada Kaum Marhen Indonesia;
  20. Demokrasi - Politik dan Demokrasi - Ekonomi (Fikiran Ra'jat, 1932);
  21. Orang Indonesia Tjukup Nafkahnja Sebenggol Sehari (Fikiran Ra'jat, 1932);
  22. Kapitalisme Bangsa Sendiri (Fikiran Ra'jat, 1932);
  23. Sekali Lagi Tentang Sosio - Nasionalisme Dan Sosio -Demokrasi (Fikiran Ra'jat, 1932);
  24. Non - Cooperation Tidak Bisa Mendatangkan Massa - Aksi dan Machtsvorming? (Fikiran Ra'jat, 1932-1933);
  25. Boleh Ber-Wanhoopstheorie Atau Tidak Boleh Ber-Wanhoopstheorie? (Fikiran Ra'jat, 1933);
  26. Dijawab Saja Pada Saudara Mohammad Hatta (Fikiran Ra'jat, 1933);
  27. Sekali Lagi: Bukan :Djangan Banjak Bitjara, Bekerdjalah", Tetapi "Banjak Bitjara, Banjak Bekerdja!" (Fikiran Ra'jat, 1933);
  28. Memperingati 50 Tahun Wafatnya Karl Marx (Fikiran Ra'jat, 1933);
  29. Reform - Actie dan Doels - Actie (Fikiran Ra'jat, 1933);
  30. Bolehkah Sarekat Sekerdja Berpolitik? (Fikiran Ra'jat, 1933);
  31. Impor dari Japan Suatu Rachmat Bagi Marhaen? (Fikiran Ra'jat, 1933);
  32. Marhaen dan Marhaeni (Fikiran Ra'jat, 1933);
  33. Azas: Azas - Perdjoangan: Taktik (Fikiran Ra'jat, 1933);
  34. Marhaen dan Proletar (Fikiran Ra'jat, 1933);
  35. Mentjapai Indonesia Merdeka;
  36. Surat-Surat Islam Dari Endeh (1934-1936);
  37. Tidak Pertjaja Bahwa Mirza Gulam Ahmad Adalah Nabi (Endeh, 25 November 1936);
  38. Tabir Adalah Lambang Perbudakan (Pandji Islam, 1939);
  39. Minta Hukum Jang Pasti Dalam Soal "Tabir" (Pandji Islam, 1939);
  40. Kuasanja Kerogkongan (Pandji Islam, 1940);
  41. Bukan Perang Ideologi (Pandji Islam, 1940);
  42. Me - "Muda"-Kan Pengertian Islam (Pandji Islam, 1940);
  43. Apa Sebab Turki Memisah Agama Dari Negara? (Pandji Islam, 1940);
  44. Saja Kurang Dinamis (Pandji Islam, 1940);
  45. Indonesia Versus Fasisme (Pandji Islam, 1940);
  46. Der Untergang Des Abendlandes (Pandji Islam, 1940);
  47. Masjarakat Onta dan Masjarakat Kapal - Udara (Pandji Islam, 1940);
  48. Islam Sontolojo (Pandji Islam, 1940);
  49. Bloedtransfusie dan Sebagian Kaum Ulama (Pandji Islam, 1941);
  50. Menjadi Pembantu "Pemandangan" (Pemandangan, 1941);
  51. Djerman Versus Rusia, Rusia Versus Djerman! (Pemandangan, 1941);
  52. Batu Udjian Sedjarah (Pemandangan, 1941);
  53. Sekali Lagi: Bloedtransfusie (Pemandangan, 1941);
  54. 1.000.000.000 Extra! (Pemandangan, 1941);
  55. Beratnya Perdjoangan Melawan Fasisme (Pemandangan, 1941);
  56. Inggeris Akan Memerdekakan India? (Pemandangan, 1941);
  57. India - Merdeka, Dapatkah Ia Menangkis Serangan? (Pemandangan, 1941);
  58. Demokrasi Politik Dengan Demokrasi Ekonomi = Demokrasi Sosial (Pemandangan, 1941);
  59. Fasisme Adalah Politiknja dan Sepak Terdjangnja Kapitalisme Jang Menurun (Pemandangan, 1941);
  60. Djingis Khan, Maha Imperialis Asia (Pemandangan, 1941);
  61. Menjadi Guru di Masa Kebangunan (Tulisan Tangan Asli Bung Karno).

Tulisan-tulisan Bung Karno dalam buku Di Bawah Bendera Revolusi dikumpulkan oleh panitia penerbit, dengan penuh kesukaran (kesulitan). 

Dalam Sepatah Kata buku Di Bawah Bendera Revolusi dikatakan:

Waktu itu Bung Karno masih belajar di Hogere Burgerschool (H.B.S.) Surabaya, beliau sudah mulai gemar mengarang. Kegemaran itu bertambah lagi semasa beliau menjadi mahasiswa Technische Hogeschool (T.H.S.) di Bandung. 

Kemudian datanglah zaman yang dalam sejarah kehidupan Bung Karno dapat dianggap masa pencurahan fikiran dalam karang mengarang, yaitu semasa Bung Karno bersama-sama dengan kawan-kawan sefaham beliau, mendirikan dan menggerakkan Partai Nasional Indonesia (P.N.I.) dan Partai Nasional Indonesia (Partindo) serta semasa beliau diasingkan ke Endeh dan akhirnya ke Bengkulen.

Foto: Bung Karno saat Masih Murid H.B.S. Surabaya / Diambil Dalam Buku Di Bawah Bendera Revolusi--dokpri
Foto: Bung Karno saat Masih Murid H.B.S. Surabaya / Diambil Dalam Buku Di Bawah Bendera Revolusi--dokpri

Bung Karno telah melahirkan banyak tulisan di masa penjajahan dulu. Tulisan-tulisan Bung Karno di antaranya dibukukan dalam buku Di Bawah Bendera Revolusi tadi. Di manapun beliau berada, beliau tak pernah berhenti memikirkan nasib rakyat dan bangsa Indonesia, sekalipun beliau dalam penjara. (ZZ).

Foto: Judul Buku Di Bawah Bendera Revolusi--dokpri
Foto: Judul Buku Di Bawah Bendera Revolusi--dokpri

*) Semoga dilain waktu, bisa menulis kembali isi dari tulisan-tulisan Bung Karno. Semoga dengan ada rangkuman ini memudahkan anak-anakku Bintu, Gaza dan Ziyyan nantinya, serta pembaca lainnya dalam memahami isi buku Di Bawah Bendera Revolusi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun