Malang, 16 November 2024. Mahasiswa Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan  Universitas Negeri Malang (UM) melakukan sebuah sosialisasi pembuatan minyak serai untuk mencegah penyakit demam berdarah.  Dalam mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang diampu oleh Dr. Dicky Arinta, S.Pd., M.Pd. Kolaborasi Mahasiswa Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan dengan Ibu – ibu PKK dalam sebuah sosialisasi yang mengangkat tema pendidikan berkualitas. Desa sebagai pemerintahan terkecil tidak hanya menjadi pusat interaksi masyarakat melainkan juga dalam pemberdayaan masyarakat.
Salah satu peran desa adalah memberikan pendidikan maupun informasi yang dapat bermanfaat bagi masyarakatnya. Namun, dalam berbagai penelitian dan laporan menunjukkan bahwa Desa Sengguruh memiliki permasalahan salah satunya adalah penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue) yang disebabkan oleh virus dan ditularkan oleh nyamuk. Penyakit ini menjadi permasalahan karena penyebarannya yang cepat dan dapat menyebabkan kematian. Masyarakat yang terjangkit di Desa Sengguruh pun beragam usianya mulai dari bayi (13 bulan) Â sampai orang tua (56 tahun). Keseluruhan warga yang terjangkit ada 14 orang. Peningkatan kasus DBD di Kabupaten Malang patut mendapat perhatian lebih. Karena sejak bulan Januari hingga Maret saja, jumlah warga yang terpapar DBD mencapai 905 orang. Dari jumlah tersebut, dilaporkan 10 orang meninggal dunia. Banyaknya warga yang telah terpapar DBD dalam tiga bulan jelas menunjukkan situasi yang mengkhawatirkan. Â Data ini kami peroleh dari Kader Posyandu desa. Hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran akan kebersihan lingkungan dan kurangnya pengetahuan penyakit demam berdarah.
Langkah awal kami berinisiatif dalam pencegahan penyakit DBD dengan melakukan sosialisasi pembuatan minyak serai yang dapat dilakukan secara mandiri dengan bahan – bahan yang sederhana. Serai memiliki insektida alami (zat beracun dari serangga) terutama pada nyamuk . Oleh karena itu penggunaan bahan alami dapat menggantikan penggunaan obat anti nyamuk sintetis. Salah satu pilihannya adalah dengan membuat obat semprot pengusir nyamuk. Bahan -bahan yang dibutuhkan pun sederhana seperti serai dan minyak zaitun.Cara pembuatannya sangat sederhana siapkan dahulu bahan- bahannya, lalu potong kecil – kecil serai dan haluskan bersamaan dengan minyak zaitun. Masak serai yang sudah halus sampai berwarna coklat. Setelah itu peras serai sampai keluar minyaknya dan masukkan minyak serai ke dalam wadah.
Kegiatan sosialisasi ini dilakukan oleh Bifranzila Barkah,  Choirunisa Tri W., M. Fawwas Firjatulloh, dan Ninejulianggi T.I. Sosialisasi ini dimulai dengan melakukan observasi dengan ibu Siti selaku Kader Posyandu yang berperan dalam menjembatani antara mahasiswa dengan desa.’’Betul mbak, di desa Sengguruh memang banyak yang terjangkit DBD’’, ujar Bu Siti. Perencanaan dan pelaksanaan sosialisasi berjalan dengan baik dan penuh semangat dengan Ibu – ibu yang hadir sangat antusias. Salah satu ibu - ibu" Mbak, kalau pembuatan minyak zaitunnya tidak dicampur dengan serai apakah tetap bisa’’?, "Tidak bisa bu, soalnya kalau cuma serai saja, pada saat penghalusan serai tidak bisa halus dan minyaknya yang keluar cuma sedikit.’’ujar mahasiswa. Dalam kegiatan ini diharapkan dapat membantu mencegah maraknya penyakit demam berdarah dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penyakit demam berdarah untuk mewujudkan SDGs 4 melalui kegiatan sosialisasi ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H