Mohon tunggu...
bielva fitriana
bielva fitriana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta

hobi saya adalah membaca novel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Budaya Literasi di Indonesia pada Era Digital

26 Oktober 2023   11:52 Diperbarui: 26 Oktober 2023   12:18 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendahuluan

Di era digitalisasi yang semakin maju ini, pergeseran budaya literasi telah menjadi salah satu perubahan terbesar yang terjadi di masyarakat, termasuk di Indonesia. Sebelumnya literasi hanya mencakup kemampuan membaca dan menulis saja. Namun pada era digital saat ini, literasi juga melibatkan kemampuan dalam mengakses, menganalisis dan menggunakan informasi yang diperoleh dari media secara bijak. Budaya literasi di Indonesia telah mengalami perubahan yang signifikan seiring berkembangnya teknologi. Dulu, literasi hanya bisa diakses melalui buku, majalah dan surat kabar tradisional. Namun, dengan hadirnya internet dan perangkat teknologi seperti smartphone, tablet, dan komputer, masyarakat kini memiliki akses tak terbatas terhadap dunia informasi melalui platform online. Hal ini membuka peluang baru bagi individu untuk memperoleh pengetahuan, belajar dan berbagi ide dengan orang lain di seluruh dunia.

Kemajuan teknologi yang pesat telah menciptakan fenomena informasi yang berlebihan, dimana orang-orang menjadi selalu mengandalkan google yang bisa di akses menggunakan internet dan dapat menurunkan minat dan kemampuan membaca. Era digital yang semakin memudahkan setiap orang dalam mengakses segala sesuatu yang ada di media massa, menuntut kita semua untuk bijak dalam menggunakan informasi dan menghindari informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan atas kebenarannya atau yang biasa disebut sebagai hoax.

Di era digitalisasi,  Indonesia sebagai negara dengan budaya yang beragam tentu akan menghadapi tantangan, salah satu contohnya adalah tidak meratanya akses terhadap teknologi dan internet yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Dalam hal ini terdapat kesenjangan literasi digital antara wilayah perkotaan dan perdesaan, dimana wilayah perkotaan cenderung memiliki akses yang lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah perdesaan yang seringkali memiliki akses yang terbatas.

Oleh karena itu, penting untuk membangun budaya literasi yang menyeimbangkan teknologi digital dan tradisional. Dalam hal ini, guru, lembaga pendidikan, dan pemerintah mempunyai peran penting dalam menyeimbangkan tingkat literasi tradisional dan digital. Guru dan sekolah harus beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan mengintegrasikannya ke dalam kurikulum pembelajaran dan pemerintah untuk menciptakan program literasi yang inovatif dan berkelanjutan, seperti perpustakaan digital, klub buku online atau acara literasi yang melibatkan penulis, pembaca, dan komunitas literasi.

Munculnya literasi digital pada saat ini disebabkan oleh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin maju. Terkait persoalan peningkatan angka melek huruf dan permasalahan rendahnya tingkat  melek huruf di Indonesia perlu sekaligus diatasi. Artikel ini akan membahas tentang budaya literasi di Indonesia pada era digital, khususnya literasi digital dan upaya meningkatkan tingkat literasi di Indonesia.

Dengan memahami pentingnya budaya literasi di era digitalisasi, diharapkan kita dapat bersama-sama membangun masyarakat yang mampu mengakses, memahami dan menggunakan informasi dengan bijak. Mari kita telusuri lebih dalam  budaya literasi  Indonesia dan bagaimana kita bisa beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di era digital.

Bagian Temuan 

Secara umum, literasi melibatkan keterampilan membaca dan menulis, serta memahami dan menafsirkan informasi yang diperoleh. Literasi merupakan keterampilan yang sangat penting dalam kehidupan modern karena membantu individu  berpartisipasi  aktif dalam masyarakat, memperoleh pengetahuan dan informasi yang diperlukan serta mengembangkan pemikiran kritis dan kreatif. Literasi juga memainkan peran penting dalam pengembangan pribadi, pendidikan dan pengambilan keputusan.

Dilansir dari KEMENKO PMK, berdasarkan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) yang ditetapkan Perpustakaan Nasional (Perpusnas), menunjukkan bahwa tingkat literasi masyarakat pada tahun 2022 adalah sebesar 64,48 pada  skala 100 atau berada pada tingkat rata-rata. Pemerintah telah menetapkan target sebesar 71,4 pada tahun 2024. Untuk mewujudkan penduduk Indonesia yang berkualitas dan berdaya saing, pembangunan manusia telah dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah pembentukan karakter, antara lain revolusi spiritual, pemajuan ideologi Pancasila, pemajuan dan pelestarian kebudayaan, pemoderasian agama serta peningkatan pemahaman dan inovasi budaya,  serta kreativitas.

Di era digital yang semakin maju, budaya literasi menjadi sangat penting, maka dari itu salah satu upaya untuk meningkatkan budaya literasi adalah adanya literasi digital. Literasi digital merujuk pada kemampuan individu  dalam menggunakan teknologi digital secara bertanggungjawab yang melibatkan pemahaman, pengetahuan dan penerapan teknologi. Di zaman sekarang ini, literasi digital merupakan hal yang penting dalam masyarakat yang semakin terhubung secara digital.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun